Lembusura

Lembusura >> English Version

Folklor dari Jawa Timur

BRAWIJAYA adalah raja dari Kerajaan Majapahit. Dia memiliki seorang putri, namanya adalah Dyah Ayu Pusparani. Dia sangat cantik. Banyak pemuda jatuh cinta padanya. Namun, dia selalu menolak lamaran pernikahan mereka. Raja Brawijaya sedih. Dia benar-benar ingin melihat putrinya menikah.

"Anda harus segera menikah, putri saya," kata Raja Brawijaya.

Ia melanjutkan, "Aku semakin tua, aku tahu Anda mencari seorang suami yang hebat. Aku punya ide, aku akan terus kompetisi. Jika seorang pria dapat meregang busur Kyai Garudayaksa dan mengangkat gong Kyai Sekar Delima, dia akan menjadi suamimu."

Putri Dyah Ayu Pusparani terdiam. Dia tahu ayahnya benar-benar ingin dia menikah. Dia hanya berharap bahwa dia akan menikah dengan orang besar. Dia tahu busur dan gong memiliki kekuatan supranatural. Jadi pemenang harus memiliki kekuatan supranatural juga.

Satu per satu orang-orang mencoba untuk meregangkan busur dan mengangkat gong. Tidak ada yang berhasil. Mereka terluka, tangan dan punggung mereka yang rusak.

Raja Brawijaya merencanakan untuk menghentikan kompetisi. Dia pikir tidak ada yang bisa memenangkan persaingan. Namun, sebelum ia menghentikannya, seorang pria datang kepadanya.

"Jangan akhiri kompetisi sekarang. Saya belum mencoba. "

Semua orang menatapnya. Dia sangat aneh. kepalanya bukan seperti kepala manusia. Dia memiliki kepala banteng.

"Siapa namamu?" Tanya raja.

"Nama saya Lembusura."

Kemudian ia mencoba untuk meregangkan busur, ia berhasil. Tes berikutnya, ia harus mengangkat gong. Sekali lagi, ia berhasil. Semua orang bertepuk tangan. Mereka semua kagum dengan kekuatannya.

Namun, Putri Dya Ayu Pusparani sedih. Dia tidak pernah berpikir bahwa dia akan menikah dengan pria yang memiliki kepala banteng. Raja Brawijaya juga sedih. Tapi dia tidak punya pilihan. Dia harus menepati janjinya.

Kemudian, ia meminta anak buahnya untuk mempersiapkan upacara pernikahan. Upacara ini semakin dekat dan Putri Dyah Ayu Pusparini benar-benar sedih. Dia benar-benar ingin membatalkan pernikahan. Dia berpikir. Akhirnya dia punya ide. Dia mengatakan kepada ayahnya.

"Ayah, mintalah Lembusura untuk membuat sumur di puncak Gunung Kelud. sumur itu untuk saya mandi, "kata Putri Dyah Ayu Pusparini.

Raja Brawijaya memahami rencana tersebut. Dia meminta Lembusura untuk pergi ke puncak Gunung Kelud. Lembusura setuju. Ketika ia tiba, Lembusura menggali tanah. Dia menggali sampai lubang itu sangat dalam. Tiba-tiba, beberapa prajurit mendorongnya ke dalam lubang. Mereka menguburnya hidup-hidup. Lembusura tak berdaya. Dia tidak bisa berbuat apa-apa.

Sebelum meninggal, dia mengutuk Raja.

"Raja Brawijaya, tunggulah balas dendamku. Aku akan menghancurkan kerajaan Anda!" seru Lembusura.

Semua orang sangat takut. Mereka benar-benar percaya bahwa Lembusura akan balas dendam ke kerajaan. Sampai saat ini, setiap kali Kelud Gunung meletus, orang mengatakan bahwa Lembusura melakukan balas dendam! ***

Gunung Kelud Meletus

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection