Search This Blog

Legenda Desa Dembe

Dembenga: Pertempuran Melawan Penindasan


The Legend of Dembe Village | English Version

Cerita Rakyat dari Gorontalo


Ada dua desa di Gorontalo yang bernama Desa Dembe I dan Desa Dembe II. Ada sebuah cerita menarik mengapa desa-desa tersebut diberi nama Dembe I dan Dembe II. Apakah kamu ingin tahu ceritanya? Baca terus!

Limonu adalah pemuda yang kuat. Dia tinggal dengan ibunya. Limonu selalu membantu ibunya. Dia benar-benar taat.





Di waktu luangnya, Limonu selalu mempraktikkan bela diri. Dia sudah pergi ke banyak guru. Dia sangat terampil. Dia bermimpi bisa menjadi salah satu tentara raja.

Suatu hari Limonu mendengar bahwa Raja Hemuto akan merekrut beberapa pemuda untuk menjadi tentaranya. Namun, hanya pria muda yang diundang yang bisa mengikuti ujian. Sayangnya Limonu tidak diundang.

Raja Hemuto dikenal karena keahliannya dalam seni bela diri. Dia mengajar semua tentara bagaimana menguasai keterampilan. Limonu tidak menyerah. Dia sudah memutuskan bahwa dia ingin bergabung dengan pasukan raja dan menjadi murid raja.

Limonu berkata pada ibunya tentang rencananya. Ibunya terdiam saat mendengarnya.

"Tolong, Nak, jangan bergabung dengan Raja Hemuto, mengapa kamu ingin menjadi muridnya? Kamu sudah hebat," pinta ibunya.

"Raja Hemuto adalah yang terbaik, Ibu. Tolong izinkan aku."

Ibunya tidak bisa berbuat apa-apa. Dia tahu betapa anaknya ingin menjadi tentara. Ada sesuatu yang harus dia ceritakan tentang raja. Dia berencana untuk menceritakan rahasia tentang Raja Hemuto setelah Limonu diterima sebagai tentaranya.

Limonu sangat senang saat ibunya akhirnya membiarkannya menjadi tentara Raja Hemuto. Namun ada satu hal yang harus dicari solusinya. Dia tidak diundang untuk mengikuti ujian.

"Baiklah, saya akan membiarkanmu mengikuti ujian, tapi pertama-tama, Anda harus mengalahkan tentara terbaik saya," kata Raja Hemuto saat Limonu mengatakan kepadanya bahwa dia ingin menjadi seorang tentara.

Limonu memenangkan pertarungan! Dia diterima! Wah! Dia bahagia. Dia belajar semua keterampilan raja dan yang membuatnya menjadi ahli dalam seni bela diri. Raja sangat menyukainya, dia menunjuk Limonu untuk menjadi komandan pasukannya. Dia memimpin tentara!

 Ibu Limonu mengira sudah saatnya dia mengatakan yang sebenarnya tentang Raja Hemuto.

"Ayahmu adalah seorang raja, Nak. Dia adalah raja di Wilayah Barat sementara Raja Hemuto adalah raja di Wilayah Utara Ketika kamu masih bayi, Wilayah Barat dan Wilayah Utara berperang. Raja Hemuto membunuh ayahmu, Nak," Jelas sang ibu.

Limonu kaget. Rasa hormatnya terhadap raja tiba-tiba lenyap. Dia tahu bahwa dia harus membalas dendam padanya. Dia berbicara dengan tentaranya. Mereka sepakat untuk berperang melawan raja. Lagipula mereka sangat mencintai Limonu.

Ketika Raja Hemuto tahu bahwa Limonu adalah putra raja di Wilayah Barat, dia meminta tentaranya untuk menyerang Limonu.

Pertempuran itu sangat besar! Kedua belah pihak menyerang dengan gagah berani. Rakyat mendukung Limonu. Mereka juga mencintainya dan membenci raja. Raja Hemuto kejam dan mengumpulkan pajak tinggi dari masyarakat.

Orang-orang berkata, "Dembenga! Dembenga!"

Itu berarti singkirkan mereka!

Tempat terjadinya pertempuran kemudian disebut Dembe I Village. Raja Hemuto pergi ke utara untuk menghindari tentara Limonu. Nantinya tempat tersebut narned sebagai Desa Dembe II. **









Moral Message in Indonesian:

Kisah Limonu mengajarkan kita pentingnya keberanian dan kesetiaan, tetapi juga kehati-hatian dalam mengambil keputusan berdasarkan rasa dendam. Limonu adalah pemuda yang taat kepada ibunya, menunjukkan pentingnya mendengarkan nasihat orang tua. Namun, ketika dia mengetahui masa lalu ayahnya, rasa hormatnya terhadap raja berubah menjadi dendam. Ini adalah peringatan bahwa tindakan yang didorong oleh balas dendam bisa menimbulkan lebih banyak kehancuran. Selain itu, dukungan rakyat terhadap Limonu menunjukkan kekuatan kebersamaan dalam menghadapi ketidakadilan. Mereka bersatu melawan raja yang kejam dan menuntut kebebasan. Dengan demikian, kisah ini juga mengajarkan bahwa keadilan dan kebenaran akan selalu menang pada akhirnya.


No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection