Situ Bagendit


Situ bagendit >> English version click Here

Cerita Rakyat dari Jawa Barat

Nyai Bagendit adalah seorang janda. Dia adalah orang terkaya di desa. Dia memiliki rumah yang sangat besar yang penuh dengan banyak perhiasan. Dia juga banyak pelayan yang bekerja untuknya. Nyai Bagendit juga dikenal karena sikap buruknya. Dia tidak suka membantu orang lain.

Setiap kali warga desa membutuhkan uang, mereka meminjam uang padanya, namun mereka penduduk desa harus membayar dua kali lipat. Jika mereka tidak dapat membayar utang, Nyi Bagedit akan meminta pelayannya untuk mengambil barang-barang mereka sebagai gantinya. Nyai Bagendit juga membenci pengemis. Dia berpikir bahwa pengemis adalah orang-orang malas. Dia tidak pernah merasa kasihan untuk setiap pengemis yang datang ke rumahnya.





Ketika pengemis tua datang ke rumahnya, Nyai Bagendit segera memintanya untuk pergi .

"Pergilah kamu wanita tua malas! Pergi dari rumahku!"

"Tolong, Nyai, berilah Saya sedikit uang atau sedikit makanan. Aku sangat lapar," kata pengemis.

"Makanan? Anda meminta makanan? Ini rumahku, bukan restoran . Pergilah sekarang! Saya tidak ingin melihat Anda di sini! Nyai Bagendit kemudian melemparkan batu ke pengemis tua."

Pengemis tua sangat sedih.

Dia kemudian berkata, "Nyai Bagedit, aku tahu kau adalah orang terkaya di desa ini. Anda memiliki kekayaan tapi Anda tidak pernah membantu orang lain. Anda tidak bersyukur kepada Tuhan. Tunggulah hukuman dari Tuhan. Anda akan dihukum!"

Pengemis tua kemudian meninggalkan rumah Nyai Bagedit itu.

"Ha ha ha! Anda benar. Aku orang terkaya di sini. Jadi tidak ada yang bisa menghukumku, bahkan Tuhan tidak bisa menghukum saya!" Nyai Bagendit sangat arogan .

Nyai Bagendit kemudian kembali ke rumahnya. Tidak lama setelah itu, gempa bumi terjadi. Rumahnya jatuh. Nyai Bagendit berteriak minta tolong.

"Tolong! Tolong bantu Saya!"

Tapi tak seorang pun mendengarkan dia menangis untuk bantuan.

Tak seorang pun di desa merasakan gempa. Hebatnya, gempa hanya terjadi di rumah Nyai Bagendit itu. Tanah terbuka degan begitu besar hingga rumah Nyai Bagendit dan semua kekayaannya lenyap .

Penduduk desa hanya menonton apa yang terjadi pada Nyai Bagendit dan rumahnya. Mereka kagum. Mereka tahu bahwa Tuhan menghukum Nyai Bagendit untuk berperilaku buruk dan tidak pernah membantu orang lain.

Perlahan-lahan, tempat di mana rumah Nyai Bagedit berdiri menjadi sebuah danau. Sejak itu, orang
yang menamakannya Situ Bagendit yang artinya Danau Bagendit. ***

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection