Gua Kiskenda

Gua Kiskenda: Kisah Para Dewa, Manusia, dan Ragam Perspektif



Kiskenda Cave | English Version

Cerita Rakyat dari Yogyakarta


GUA Kiskenda adalah rumah bagi Maesasura dan Lembusura. Mereka adalah saudara laki-laki dan mereka adalah makhluk aneh. Mereka memiliki tubuh manusia namun memiliki kepala binatang. Mereka adalah raja semua binatang buas di hutan. Mereka juga abadi. Ketika salah satu dari mereka meninggal, yang lain hanya harus menginjak mayat lalu mayat yang mati akan hidup kembali!

Maesasura jatuh cinta pada Dewi Tara, dia adalah seorang dewi dan putri Bathara Indra. Kedua bersaudara tersebut pergi ke surga dan berbicara dengan Bathara Indra. Tuhan menolak usulan mereka. Dia telah mendengar betapa buruknya mereka. Hal itu membuat mereka menjadi sangat marah! Dua makhluk aneh itu menyerang semua dewa dan dewi di surga. Semua dewa dan dewi tidak berdaya. Mereka menyerah!

Maesasura dan Lembusura menculik Dewi Tara dan membawanya ke rumah mereka di Gua Kiskenda.

Bathara Guru, dewa dewa, menemukan cara bagaimana membawa Dewi Tara kembali ke surga. Ada senjata ajaib bernama Aji Pancasona. Masalahnya adalah tidak ada yang bisa menangani senjatanya. Hanya seorang pria yang memiliki hati murni yang bisa memilikinya. Semua dewa dan dewi mencari pria itu dan akhirnya mereka sepakat untuk memberikannya kepada Subali. Dia adalah putra seorang suci bernama Resi Gotama.

Subali sedang bermeditasi saat para dewa datang kepadanya. Mereka bercerita tentang bagaimana Maesasura dan Lembusura menculik Dewi Tara. Dia setuju untuk membantu. Dia meminta adik laki-lakinya, Sugriwa, untuk pergi bersamanya.

Sulali dan Sugriwa tiba di Gua Kiskenda. Subali meminta saudaranya untuk menunggu di luar gua.

Dia berkata, "Jika Anda melihat darah merah mengalir, itu berarti mereka mati Tapi jika Anda melihat darah putih, berarti saya mati, setelah itu Anda harus menutup gua dengan batu besar."

Sugriwa mengerti. Kemudian Subali masuk ke dalam gua. Dia melihat Dewi Tara dan kemudian dia langsung membawanya ke luar gua. Kedua makhluk aneh itu marah! Mereka menyerangnya. Dengan senjata ajaibnya, Subali mundur. Maesasura sangat tertekan. Dia sudah mati! Lembusura segera menginjak mayatnya. Luar biasa Maesasura hidup kembali! Subali sedang berpikir. Dia tahu tidak ada gunanya jika dia membunuh salah satu dari mereka. Dia harus membunuh mereka berdua pada saat bersamaan!

Dan itu berhasil! Maesasura dan Lembusura sudah mati! Darah mereka bercampur dengan otak mereka dan warnanya berubah menjadi putih.

Sugriwa melihat 'darah putih'. Dia mengira saudaranya sudah meninggal. Maka ia langsung menutup gua.

Su.bali marah saat gua ditutup. Dia mengira saudaranya mengkhianatinya. Sementara itu, semua dewa dan dewi senang saat Dewi Tara kembali ke rumah.

Bathara Indra sangat bersyukur dan ia berencana untuk mengatur pernikahan Sugriwa dan Dewi Tara. Namun saat pernikahan Subali datang! Dia sangat marah! Dia menuduh saudaranya telah mengkhianatinya. Dia melawan Sugriwa!

Ayah mereka menghentikan pertarungan mereka. Dia bertanya apa yang terjadi. Sugriwa menceritakan kepadanya tentang "darah putih" yang mengalir dan dia mengira Subali telah meninggal.

Ayahnya marah pada Subali.

Dia berkata "Mengapa Anda pikir Anda memiliki darah putih? Apa yang membuat Anda berpikir bahwa Anda istimewa dan berbeda dari kita? Semua manusia memiliki darah merah!"

Sang ayah meminta Subali untuk terus bermeditasi. Ia berharap Subali lebih bijak. Subali melakukan apa yang ayahnya katakan. Dia kembali bermeditasi.

Kemudian para dewa meminta Sugriwa dan Dewi Tara untuk tinggal di Gua Kiskenda dan membangun sebuah kerajaan. Gua itu masih ada sampai sekarang. Terletak di Kulon Progo, Yogyakarta. ***



Membaca Tanda-tanda: Gua Kiskenda dan Refleksi tentang Penghargaan dan Perspektif

Pesan moral dari cerita ini mungkin menyoroti tema kesetiaan, pengorbanan, dan konsekuensi dari penilaian yang gegabah. Cerita ini bisa mengajarkan bahwa penampilan bisa menipu, dan keputusan yang didasarkan pada asumsi bisa mengarah pada kesalahpahaman. Selain itu, mungkin terdapat pelajaran tentang pentingnya komunikasi dan kepercayaan di antara anggota keluarga.




No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection