I Teruna Tua

I Teruna Tua | English Version

Cerita rakyat dari Bali

Dulu ada orang tua bernama I Teruna Tua. Dia masih lajang dan hanya ingin menikahi seorang gadis yang ulang tahunnya sama dengannya.

Pada hari ulang tahun I Teruna Tua. Ia mendengar bahwa istri temannya hanya melahirkan seorang bayi perempuan. Saya Teruna mengunjungi temannya. Namanya Pan Kayan. I Teruna Tua membawa tongkat kayu miliknya.

"Saya ingin meletakkan tongkat saya di bawah tempat tidur bayi, saya akan membawanya kembali nanti," kata I Teruna Tua.

"Tentu, tidak masalah," kata Pan Kayan.

Beberapa tahun lateks, saya Teruna Tua datang ke rumah Pan Kayan. Dia ingin mengangkat tongkatnya kembali. Dia begitu terkejut melihat rayap telah memakan tongkatnya.

"Pan Kayan, rayap sudah makan tongkatku.

Sekarang rayap itu milikku. Namun, saya akan menempatkan rayap di sini. Saya akan mengembalikannya nanti, "kata I Teruna Tua.

"Tidak apa-apa, Anda bisa membawa rayap itu kembali nanti," kata Pan Kayan.

Beberapa tahun kemudian, saya Teruna Tua datang ke Pan Kayan'shouse. Dia melihat ayam Pan Kayan sedang makan rayap.

Beberapa tahun kemudian, ayam betina itu berkelahi dengan anjing Pan Kayan. Ayam itu kalah dalam pertarungan dan mati. I Teruna Tua melihat kejadian itu.

Dia berkata, "Pan Kayan, anjingmu membunuh ayamku. Sekarang anjing itu milikku, aku ingin meletakkan anjingnya di sini, aku akan membawanya kembali nanti."

Beberapa tahun kemudian, anjing tersebut menyerang kerbau Pan Kayan. Kerbau itu marah. Dia membunuh anjing itu. Dan lagi, I Teruna Tua melihat kejadian itu.

Dia berkata "Kerbau Anda membunuh anjing saya. Sekarang kerbau itu adalah milikku. Saya ingin menempatkan kerbau di sini, saya akan membawanya kembali nanti."

Si kerbau sedang tidur di bawah pohon mangga. Sayangnya, cabang besar jatuh dan menabrak kepala kerbau. Kerbau mati dan Teruna Tira kemudian kembali memberitahu Pan Kayan bahwa pohon mangga itu menjadi milik I Teruna Tua.

Tahun-tahun berlalu, putri Pan Kayan masih remaja. Ada beberapa mangga di cabang-cabang pohon. Dia suka makan mangga, jadi dia memetik semua mangga.

Teruna Tua kaget saat tidak ada mangga yang tertinggal. Dia tahu bahwa semua mangga dimakan oleh anak perempuan Pan Kayan.

"Pan Kayan, putri Anda memakan mangga saya, dia milik saya sekarang, saya ingin menikahinya."

Lalu Teruna Tua dan gadis itu menikah. Mereka kemudian punya seorang bayi. Dan saat bayi itu menangis, I Teruna Tua mencoba menghiburnya. Dia menyanyikan lagu tentang istrinya.

Ibumu dulu adalah tongkat, lalu berubah menjadi rayap, lalu berubah menjadi ayam betina, lalu berubah menjadi seekor anjing, lalu berubah menjadi seekor kerbau, lalu berubah menjadi pohon mangga, lalu akhirnya berubah menjadi ibumu."

Istrinya mendengar lagu tersebut. Dia marah. Dia membawa bayi itu dan kembali ke rumah orang tuanya.

I Teruna Tua sedih. Dia mencoba membujuk istrinya untuk kembali kepadanya tapi dia menolaknya.

Pan Kayan mengadakan upacara di bawah pohon mangga. Dia memberikan beberapa persembahan kepada para dewa. I Teruna Tua sedang bersembunyi di balik pohon. Dia berbicara dengan Pan Kayan seolah-olah dia adalah salah satu dewa.

"Saya tidak akan menerima persembahan Anda di sini, saya ingin Anda meminta anak perempuan Anda untuk memberikan sesajen kepada suaminya."

Pan Kayan mendengar suaranya. Dia langsung meminta putrinya untuk membawa sesajen tersebut kepada I Teruna Tua. Dan saat bertemu dengan suaminya I Teruna Tua meminta maaf dan berjanji untuk tidak menyakiti hatinya lagi. Sejak saat itu, mereka hidup bahagia. **

Makepung, Balapan Kerbau di Bali


Tari Legong, Bali

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection