Kesetiaan di Balik Pohon Pisang
English Version: I Lutung Teken I Kakua
Folklor dari Bali
Dahulu kala, di hutan yang lebat, tinggallah dua sahabat: si Lutung, yang gemar bersenda gurau, dan si Kakua, si kura-kura yang bijaksana. Suatu hari, si Lutung sedang duduk di bawah pohon kayu sambil mengeluh tentang sulitnya mencari makan saat musim hujan. Kakua, yang mendengarnya, merasa iba melihat sahabatnya yang kelaparan.
Dengan antusias, si Lutung memberitahu Kakua tentang sebuah pondok di seberang sungai yang dipenuhi dengan pohon pisang yang matang. Namun, si Kakua khawatir karena sungai itu lebar dan sulit untuk disusuri. Tanpa ragu, si Lutung menawarkan bantuan untuk menyeberang, berjanji memberikan dua pisang jika Kakua membantunya mencari tiga buah pisang.
Mereka berdua pun menyeberangi sungai, dengan si Kakua menggendong si Lutung. Setelah sampai di pondok, si Lutung langsung memanjat pohon pisang dan dengan rakusnya memakan dua buah pisang, meninggalkan kulitnya untuk si Kakua. Ternyata, pondok tersebut tidak kosong; pemiliknya, si Kakek Perodong, marah karena si Lutung mencuri pisangnya.
Kakua yang takut bersembunyi di bawah pohon pisang, sedangkan si Lutung yang terlalu asyik makan pisangnya tidak menyadari bahaya yang mengintai. Akhirnya, si Kakek Perodong menyerang si Lutung dengan tombaknya. Si Lutung pun meninggal, dan tubuhnya ditarik masuk ke pondok.
Pesan Moral: Kesetiaan dan Kejujuran
Cerita ini menjadi pelajaran bagi siapa pun yang suka membohongi teman dan tidak menepati janji. Kesetiaan dan kejujuran selalu merupakan hal yang penting dalam persahabatan.
Di antara Kebun Pisang |
No comments:
Post a Comment