Tala si Tenggiling Pemalu: Penjelajah Jejak Semut dan Jalur Rahasia di Hutan Nusantara
English Version: Tala the Shy Pangolin
Di sebuah hutan tropis yang rindang, hiduplah seekor tenggiling kecil bernama Tala. Ia pemalu sekali. Setiap kali ada suara keras atau hewan lain mendekat, Tala langsung menggulung tubuhnya seperti bola duri kecil.
“Dia pemalu banget, ya?” bisik seekor burung kecil.
“Cuma bisa sembunyi!” cibir si monyet lincah.
Tala diam saja, menunduk, lalu perlahan masuk ke dalam lubang kecil tempat ia merasa aman.
Tapi ada yang tidak mereka tahu.
Tala punya kemampuan istimewa: ia bisa membaca jejak semut dan mengingat semua jalur bawah tanah yang pernah ia lewati. Jalur-jalur itu membentuk peta rahasia dalam pikirannya.
Suatu hari, kabut tebal menyelimuti hutan. Semua hewan kecil bingung dan terpisah dari keluarganya. Bahkan hewan besar pun tersesat.
“Siapa yang bisa menunjukkan jalan?” tanya rusa cemas.
Tala maju pelan-pelan, matanya menatap tanah. Ia mengikuti jejak kecil yang hanya ia mengerti.
“Lewat sini... lewat akar ini... belok ke kiri...” gumamnya pelan.
Satu per satu hewan mengikuti Tala.
Lewat semak, tanah, dan lorong kecil di balik akar beringin, akhirnya mereka sampai ke bukit tempat matahari bersinar hangat dan semua bisa melihat jalan pulang.
Para hewan bersorak.
“Terima kasih, Tala!”
“Maaf ya, kami meremehkanmu...”
Tala tersenyum malu-malu. Ia masih pemalu, tapi kini ia tahu: diam bukan berarti tak tahu. Sembunyi bukan berarti lemah. Dalam tenangnya, ada kekuatan yang menyelamatkan.
Pesan Moral
Setiap makhluk punya keistimewaan yang unik. Meskipun pemalu, Tala menunjukkan bahwa pengetahuan dan kepekaan bisa menjadi kekuatan yang besar.
No comments:
Post a Comment