Cianjur

Cianjur >> English Edition

Folklor dari Jawa Barat

PAK Pelit adalah seorang kepala desa. Dia juga orang terkaya. Dia memiliki banyak sawah. Semua petani bekerja untuknya, mereka tidak memiliki sawah sendiri.

Para penduduk desa memanggilnya Pak Pelit karena dia sangat pelit. Pak Pelit memiliki seorang putra. Namanya Budiman. Tidak seperti Pak Pelit, Budiman sangat murah hati kepada orang desa. Itu sebabnya orang memanggilnya Budiman.

Saatnya panen. Menurut keyakinan mereka, penduduk desa harus mengadakan pesta untuk menyambut panen. Jika tidak, panen akan gagal dan mereka tidak akan memiliki beras yang baik. Para petani kemudian meminta Pak Pelit untuk mengadakan pesta. Pada awalnya Pak Pelit tidak setuju. Tapi ia takut tidak mendapatkan beras yang baik.

Kemudian mereka mengadakan pesta. Tiba-tiba seorang wanita tua datang dan meminta makan. Budiman melihatnya. Budiman diam-diam mengambil beberapa makanan dan memberikan kepada wanita tua itu.

Tidak ada yang tahu bahwa wanita tua memiliki kekuatan supranatural. Dia kemudian menginjakkan kakinya di tanah. Di tanah itu perlahan-lahan air keluar, hingga semakin banyak air yang keluar. Budiman meminta ayahnya untuk menyelamatkan dirinya. Tapi Pak Pelit tidak ingin melakukannya. Pertama-tama, dia ingin menyelamatkan barang-barangnya. Budiman kemudian meminta penduduk desa untuk pergi ke tempat yang lebih tinggi.

Air telah tinggi. Pak Pelit dan barang-barang miliknya yang tenggelam di dalam air. Budiman dan penduduk desa sedih.

Desa mereka sekarang menghilang dan berubah menjadi danau. Budiman menyarankan warga untuk hidup di tempat baru mereka. Dia juga menyarankan orang-orang untuk menggunakan air di danau sebagai sumber irigasi untuk sawah mereka.

Para petani bekerja keras. Mereka menghasilkan beras dengan kualitas baik. Semakin banyak orang datang dan tinggal di sana. Desa itu sekarang menjadi sebuah kota. Mereka menyebutnya Cianjur. Ci berarti air dan anjur berarti saran. Penduduk desa berterima kasih kepada saran Budiman.

Taman Bunga Nusantara, Cianjur

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection