Breaking the Sun | English version
Cerita rakyat dari Papua
PADA zaman dulu, matahari tidak bersinar lama, kemudian terbenam di barat. Bumi gelap pada sebagian besar waktu. Orang tidak menyukainya. Tidak ada banyak hal yang bisa mereka lakukan pada siang hari. Mereka ingin melihat matahari bersinar lebih lama.
Ada satu orang yang benar-benar benci kegelapan. Namanya Rangga. Sehari-hari ia berpikir bagaimana ia bisa membuat matahari bersinar cukup lama. Suatu hari ia punya ide.
"Saya pikir matahari terlalu besar untuk bergerak. Jika kita dapat memecahnya menjadi beberapa potongan, matahari dapat bergerak cepat. Oleh karena itu kita dapat memiliki cukup cahaya dari matahari," kata Rangga kepada temannya.
"Tapi bagaimana kita bisa memecahkan matahari?" tanya salah satu temannya.
"Kita bisa memecahkannya dengan melemparkan tombak. Tapi dengan tombak ajaib," kata Rangga.
"Bagaimana kita bisa mendapatkan tombak ajaib?" tanya temannya.
"Kita meminta peri untuk membimbing menemukan tombak ajaib," kata Rangga.
Kemudian Rangga dan teman-temannya bermeditasi di hutan. Itu bukan hal yang mudah. Mereka terganggu oleh binatang liar. Untung mereka memiliki konsentrasi yang kuat. Mereka selamatkan dari hewan buas. setelah beberapa saat, peri akhirnya datang kepada mereka.
"Apa yang Anda inginkan, Nak?" tanya si peri.
"Kami ingin memecah matahari. Kami perlu menemukan tombak ajaib," jelas Rangga.
"Hmm .. tombak ajaib adalah milik Pencuri Agung. Anda harus melawan dia dan merebut tombak dari dia, kata si peri.
Rangga dan teman-temannya paham. Mereka tahu tentang Pencuri Agung. Mereka dengar, ia memiliki kekuatan supranatural. Untungnya peri juga telah memberi mereka kekuatan supranatural untuk melawan Pencuri Agung. Rangga dan teman-temannya mencarinya. Mereka akhirnya menemukan dia. Awalnya Rangga bertanya baik-baik kepada Pencuri Agung untuk memberinya tombak, namun tentu saja si pencuri menolak.
"Mengapa Saya harus memberikan tombak sehingga Anda dapat memecah matahari? Saya suka kegelapan. Aku bisa mencuri dengan mudah, ha .. ha .. ha .." kata si pencuri.
Rangga dan temannya tahu bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain. Kemudian mereka berkelahi. Berkat kekuatan supranatural yang diberikan oleh si peri. Rangga dan teman-teman memenangkan pertarungan.
Akhirnya Rangga menggeggam tombak ajaib. Ia menggenggam dengan kuat. Dia tidak ingin membuang-buang waktu. Dia ingin melempar tombak dan memecah matahari.
Rangga berkonsentrasi dan melemparkan tombak dengan kekuatan besar ke arah matahari. dan berhasil! Matahari terpecah beberapa potongan. Bagian terbesar menjadi bulan dan potongan-potongan kecil menjadi bintang.
Sejak itu, matahari bersinar cukup lama. dan ketika terbenam di barat, bumi tidak sepenuhnya dalam gelap. Bulan dan bintang-bintang memberi orang cukup cahaya. ***
Cerita rakyat dari Papua
PADA zaman dulu, matahari tidak bersinar lama, kemudian terbenam di barat. Bumi gelap pada sebagian besar waktu. Orang tidak menyukainya. Tidak ada banyak hal yang bisa mereka lakukan pada siang hari. Mereka ingin melihat matahari bersinar lebih lama.
Ada satu orang yang benar-benar benci kegelapan. Namanya Rangga. Sehari-hari ia berpikir bagaimana ia bisa membuat matahari bersinar cukup lama. Suatu hari ia punya ide.
"Saya pikir matahari terlalu besar untuk bergerak. Jika kita dapat memecahnya menjadi beberapa potongan, matahari dapat bergerak cepat. Oleh karena itu kita dapat memiliki cukup cahaya dari matahari," kata Rangga kepada temannya.
"Tapi bagaimana kita bisa memecahkan matahari?" tanya salah satu temannya.
"Kita bisa memecahkannya dengan melemparkan tombak. Tapi dengan tombak ajaib," kata Rangga.
"Bagaimana kita bisa mendapatkan tombak ajaib?" tanya temannya.
"Kita meminta peri untuk membimbing menemukan tombak ajaib," kata Rangga.
Kemudian Rangga dan teman-temannya bermeditasi di hutan. Itu bukan hal yang mudah. Mereka terganggu oleh binatang liar. Untung mereka memiliki konsentrasi yang kuat. Mereka selamatkan dari hewan buas. setelah beberapa saat, peri akhirnya datang kepada mereka.
"Apa yang Anda inginkan, Nak?" tanya si peri.
"Kami ingin memecah matahari. Kami perlu menemukan tombak ajaib," jelas Rangga.
"Hmm .. tombak ajaib adalah milik Pencuri Agung. Anda harus melawan dia dan merebut tombak dari dia, kata si peri.
Rangga dan teman-temannya paham. Mereka tahu tentang Pencuri Agung. Mereka dengar, ia memiliki kekuatan supranatural. Untungnya peri juga telah memberi mereka kekuatan supranatural untuk melawan Pencuri Agung. Rangga dan teman-temannya mencarinya. Mereka akhirnya menemukan dia. Awalnya Rangga bertanya baik-baik kepada Pencuri Agung untuk memberinya tombak, namun tentu saja si pencuri menolak.
"Mengapa Saya harus memberikan tombak sehingga Anda dapat memecah matahari? Saya suka kegelapan. Aku bisa mencuri dengan mudah, ha .. ha .. ha .." kata si pencuri.
Rangga dan temannya tahu bahwa mereka tidak memiliki pilihan lain. Kemudian mereka berkelahi. Berkat kekuatan supranatural yang diberikan oleh si peri. Rangga dan teman-teman memenangkan pertarungan.
Akhirnya Rangga menggeggam tombak ajaib. Ia menggenggam dengan kuat. Dia tidak ingin membuang-buang waktu. Dia ingin melempar tombak dan memecah matahari.
Rangga berkonsentrasi dan melemparkan tombak dengan kekuatan besar ke arah matahari. dan berhasil! Matahari terpecah beberapa potongan. Bagian terbesar menjadi bulan dan potongan-potongan kecil menjadi bintang.
Sejak itu, matahari bersinar cukup lama. dan ketika terbenam di barat, bumi tidak sepenuhnya dalam gelap. Bulan dan bintang-bintang memberi orang cukup cahaya. ***
Super flare |
Ujung Tombak dan Panah dari Papua |