Pelajaran untuk Harimau



Harimau Angkuh dan Kancil Cerdas


A Lesson for the Tiger >> English version

Cerita rakyat dari Jawa Tengah

DAHULU, semua hewan memiliki raja. raja mereka adalah harimau. Semua binatang takut kepadanya. Harimau itu adalah yang terkuat di antara mereka. Ia juga sangat kejam. Dia akan memukul hewan apapun ketika mereka tidak menaati dia. Mereka ingin memberikan harimau pelajaran.

"Dengar Teman-teman, kita perlu mencari jalan. Harimau itu juga kejam terutama pada hewan lemah seperti saya," kata kelinci.

"Aku punya ide," kata kancil.

"Dia tidak sepintar seperti yang kalian kira. Saya pikir saya bisa menipunya," kata kancil.





"Bagaimana caranya?" tanya kelinci.

"Sangat mudah. ​​Kau bertemu harimau dan katakan kepadanya bahwa Aku menantang dia untuk berkelahi."

"Apa? Apakah Kau bercanda? Kau tidak bisa menang!" kata kelinci.

"Jangan khawatir. Aku tidak benar-benar menantang dia untuk berkelahi. Ini semua bagian dari rencana."

Kancil melanjutkan.

"Anda hanya mengatakan kepadanya bahwa Aku menantang dia untuk berkelahi di bawah pohon besar itu," kancil menunjuk sebuah pohon besar di dekat mereka.

Kemudian kelinci bertemu harimau dan dia mengatakan kepada harimau tentang tantangan si kancil.

Apa!? Benarkah?! Baiklah, beritahu Kancil kalau Saya menerima tantangan. Saya akan mengalahkan dia begitu mudah," kata harimau. Dia begitu sombong.

Harimau pergi ke pohon besar. Dia melihat kancil menatap cabang-cabang pohon.

"Hai kancil! Saya mendengar Kau menantangku untuk melawan. Ayo, lawan sekarang!" teriak harimau.

Namun, kancil tidak bergerak sama sekali. Dia terus menatap di cabang-cabang pohon.

"Kancil! Apakah Kau tuli?" harimau benar-benar marah.

"Shh ... Diamlah," kata kancil.

"Apa? Kamu meminta saya untuk menjadi tenang." harimau benar-benar tidak mengerti.

"Ya. Apakah Anda melihat bahwa benda bulat besar di cabang itu? Semalam aku bermimpi. Seekor burung hantu mengatakan kepada Saya bahwa benda bulat besar di atas kita bisa memberi Saya kekuatan."

Dia melanjutkan. "Masalahnya adalah Saya tidak bisa melompat atau memanjat untuk meraih hal itu."

"Benar-benar? Anda yakin?" tanya harimau.

"Yah, Saya raja dan Saya pantas memiliki kekuatan itu. Jadi aku ingin Kau pergi dari sini kalau tidak, Aku akan memukul Anda," kata harimau.

Kancil pura-pura takut. Dia segera lari. Sementara itu, harimau memanjat pohon. Ia mencoba meraih benda blat di cabang pohon.

Harimau tidak tahu bahwa hal putaran sebenarnya sarang lebah! Dan ketika ia akhirnya bisa meraih sarang lebah, dia jatuh ke tanah.

Semua lebah marah. Mereka semua menyerang dan menyengat harimau. Lebah yang marah karena harimau sudah menghancurkan rumah mereka.

Harimau kesakitan. Dia tidak bisa melawan lebah. ia meminta bantuan. Sayangnya, hewan tidak mau membantunya.

harimau akhirnya pergi ke sungai. Dia berenang dan ia selamat. Dia menyadari kesalahan. Sejak itu ia berubah, ia menjadi raja yang bijaksana. ***


Kancil (Java mouse-deer)


Konsekuensi dari Kesombongan dan Kekejaman

Pelajaran moral dari cerita ini adalah bahwa kesombongan dan kekejaman pada akhirnya akan mengakibatkan kehancuran. Harimau, yang kuat dan jahat, mengira dia bisa dengan mudah mengalahkan kancil tanpa menyadari tipu daya yang terlibat. Kesombongannya membuatnya buta terhadap konsekuensi dari tindakannya, dan akhirnya dia menderita akibat dari perilakunya sendiri. Cerita ini mengajarkan pentingnya kesederhanaan, kebijaksanaan, dan perlakuan yang baik terhadap orang lain, terlepas dari kekuatan atau kekuasaan kita. Ini juga mengingatkan kita bahwa kepemimpinan yang sejati datang dari kebijaksanaan dan kasih sayang, bukan dari kekerasan atau intimidasi.

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection