Search This Blog

Legenda Gunung Saba Mpolulu

The Legend of Saba Mpolulu Mountain >> English Version

Cerita rakyat dari Sulawesi Tenggara

Ada dua gunung besar di Sulawesi Tenggara. Nama dua gunung itu adalah Gunung Mata Air dan Gunung Kamonsope.

Kedua gunung itu terpisah dalam jarak jauh. Setiap gunung memiliki penjaga. Seorang pria gemuk menjaga Gunung Mata Air sementara orang yang menjaga Gunung Kamonsope adalah wanita yang cantik.

Sementara itu, Gunung Mata Air mengalami kekeringan yang panjang. Hujan belum lama jatuh. Perlahan, pohon menjadi kering. Hewan satu demi satu meninggal dunia. Pria gemuk itu gelisah. Dia bingung harus berbuat apa.

Orang gemuk itu mendengar bahwa hujan turun secara teratur di Gunung Kamonsope. Dia berencana pergi ke Gunung Kamonsope. Dia ingin membuat terowongan dari Gunung Kamonsope ke Gunung Mata Air. Tapi pertama, dia harus mendapatkan izin dari wali, wanita cantik itu.

"Mata Air Mountain sudah kering sekarang, kami butuh banyak air, saya berencana membuat terowongan untuk menyiram Gunung Mata Air, apakah anda setuju dengan itu?" Tanya si gemuk.

Wanita cantik itu kesal mendengar permintaan si gemuk itu. Dia berkata, "Tidak, saya butuh air untuk Gunung Kamonsope, saya harus menyimpan air untuk berjaga-jaga jika saya juga menderita kekeringan yang panjang!"

"Tapi aku sangat membutuhkan air," memohon pada orang gemuk itu.

"Saya tidak peduli, itu masalah anda sendiri!" Teriak wanita cantik itu.

Pria gemuk itu terus meminta wanita itu memberinya air, tapi dia selalu menolak permintaannya.

Orang gemuk itu menyerah. Dia kembali ke Gunung Mata Air. Dia sangat marah! Dia ingin balas dendam dan memberinya pelajaran. Apa yang akan dia lakukan? Nah, dia ingin menghancurkan Gunung Kamonsope dengan meriamnya!

Pria gemuk itu menyiapkan meriamnya dan menuju Gunung Kamonsope.

"Duar!"

Sayangnya, ia merindukan sasaran. Dia berulang kali menembak Gunung Kamonsope namun dia tidak pernah mencapai target.

Sementara itu, gadis cantik itu marah saat gunung Kamonsope yang dijaganya diserang. Dia juga menggunakan meriamnya untuk menyerang Mata Air Mountain. Dia mengarahkan ke Gunung Mata Air dan menembaknya dengan meriamnya.

"Duar!" Dia menembak sasaran

Dia tidak puas. Dia sangat marah dan tidak mau berhenti.

Dia terus menembak Gunung Mata Air. Perlahan, bagian atas Gunung Mata Air hancur.

Akhirnya bagian atas Gunung Mata Air menjadi datar. Itu tampak Ike kapak yang kehilangan sebagian dari bagiannya.

Sejak itu orang bernama Mata Air Mountain sebagai Gunung Saba Mplolulu. Saba berarti tidak lengkap dan Mpolulu berarti kapak. ***

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection