Putri Ular

Bayang-bayang Perubahan: Perjalanan Sang Putri Ular


English Version: The Snake Princess

Folklor dari Sumatra Utara

Di sebuah kerajaan di Simalungun, Sumatra Utara, tinggalah seorang putri yang sangat cantik. Suatu hari, seorang raja muda dari kerajaan tetangga jatuh cinta pada kecantikan sang putri. Raja muda itu ingin menikahinya, dan ayah sang putri dengan senang hati menyetujuinya.

Mendekati hari pernikahan, sang raja memperingatkan sang putri untuk menjaga dirinya. Setiap pagi, sang putri mandi di kolam istana dengan diiringi oleh pengiringnya. Suatu hari, saat sang putri sedang bermimpi tentang masa depannya dengan sang raja muda, sebuah dahan kering tertiup angin dan melukai hidungnya. Sang putri, tanpa sadar tentang lukanya, meminta cermin dari pengiringnya. Namun, ia terkejut melihat hidungnya yang dulu sempurna, kini terlihat lucu.

Sang putri merasa takut sang raja muda akan mencari wanita lain karena cacat fisiknya dan karena ia gagal menjaga janjinya pada sang raja. Dalam keputusasaan, sang putri berdoa untuk dihukum. Petir menyambar langit, tanda bahwa doanya telah terdengar. Segera setelah itu, sisik-sisik muncul di kakinya, menjalar hingga ke dadanya.

Sang putri meminta orang tuanya datang ke istana. Sang raja dan ratu terkejut melihat putri mereka berubah menjadi ular besar, hanya mampu mengeluarkan lidah dan menatap dengan sedih pada orang tuanya. Meski mereka memanggil-manggil, sang putri tetap diam. Tak ada yang dapat dilakukan sang raja, ratu, ataupun pengiring selain menangis melihat nasib putri mereka yang kini berubah menjadi seekor ular.


Pesan Moral: Kecantikan Sejati dan Kesetiaan pada Janji

Cerita tentang Putri Ular dari suku Simalungun di Sumatra Utara mengajarkan tentang pentingnya menerima diri sendiri dan tidak terlalu keras pada penampilan fisik. Sang putri, terbebani oleh standar kecantikan yang terlalu tinggi, memohon hukuman atas dirinya karena merasa gagal. Cerita ini menegaskan bahwa kecantikan sejati berasal dari dalam dan bukan hanya dari penampilan fisik. Selain itu, kesetiaan pada janji juga menjadi bagian penting dari kisah ini saat sang putri merasa gagal memenuhi janji untuk menjaga dirinya dengan baik sebelum pernikahan.


Putri Ular













No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection