Search This Blog

Musang Berjanggut

Cik Awang dan Rahasia Istana


English Version: The bearded Civet

FolklorMelayu

Dahulu kala, di Kerajaan Melayu yang gemerlap dengan kekayaan dan keindahan budaya, terdapat sebuah istana yang menjadi pusat kehidupan kerajaan. Di istana itu, hiduplah Syarifah, seorang wanita jelita yang menjadi istri dari Cik Awang, sosok yang setia dan penuh kebijaksanaan. Namun, kecantikan Syarifah memikat hati tidak hanya sang suami, tetapi juga banyak pria lain di kerajaan.

Kehidupan di istana penuh intrik dan keinginan kuat untuk memenangkan hati Syarifah, perempuan yang menawan. Raja dan para menteri kerajaan, penuh dengan keinginan dan ambisi untuk memenangkan hatinya, berusaha keras mendapatkan perhatiannya.

Situasi rumit dimulai ketika Raja memberikan perintah sulit pada Cik Awang: temukan musang berjanggut atau hadapi konsekuensinya, lehermu akan dipenggal. Meskipun mustahil menemukan musang dengan ciri tersebut, perintah itu harus dipatuhi. Syarifah, istri Cik Awang, sadar bahwa perintah tersebut hanyalah dalih untuk menyingkirkan suaminya dan menjadikannya sebagai istri. Tidak hanya sang Raja yang berkeinginan memenangkan hati Syarifah, tapi juga para pejabat kerajaan yang menginginkannya.

Datuk Hakim, salah seorang pejabat, datang merayu Syarifah, namun kedatangannya disusul pesuruh yang memberitahu kedatangan pejabat lainnya. Dalam kepanikan, Datuk Hakim disuruh bersembunyi dalam peti mati dan terkunci dari luar. Begitu pula saat Tumenggung, pejabat lainnya, tiba. Namun, tak lama berselang, datanglah Datuk Bendahara. Dalam keterkejutan, Tumenggung disarankan untuk berdiri diam di sudut rumah, berpura-pura seperti patung hiasan. Saat giliran Datuk Bendahara, tiba-tiba Raja juga dikabarkan datang.

Dalam kepanikan, Syarifah menyembunyikan masing-masing pejabat dalam tempat tersembunyi. Akhirnya, saat Raja muncul, terjadilah kekacauan yang mengungkapkan rahasia dan ketakutan para pejabat. Namun, Datuk Hakim tetap tersembunyi dalam peti mati. Saat Raja menagih janji pada Cik Awang, peti mati dibuka, dan terkuaklah identitas Datuk Hakim. Kejadian ini mengungkap semua rahasia dan kebusukan Raja serta para pejabat. Maka, untuk menutup malu dan kebusukan mereka, Raja memberikan penghargaan kepada Cik Awang yang berhasil menemukan "musang berjanggut" dalam peti mati.


Pesan moral: Bersikaplah jujur dan hindari keinginan yang berlebihan

Dalam kisah ini, kita melihat bahwa kebohongan dan ambisi dapat mengakibatkan kekacauan. Hal terbaik adalah tetap jujur dan tidak terjebak dalam keinginan yang berlebihan, karena kejujuran dan kesederhanaan seringkali membawa kebaikan.


Istana


No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection