Sawerigading

Sawerigading: Keseimbangan Antara Manusia dan Dunia Alam


English Version: Sawerigading

Folklor dari Sulawesi Selatan

Dahulu kala, di tanah Luwu yang subur, terjadi sebuah peristiwa besar. Dewa-dewa langit bersatu untuk menciptakan dunia ini. Mereka mengutus Batara Guru, anak paling bijaksana, dan Nyilitimo, putri dari bumi, untuk menjadi penguasa di bumi. Saat mereka turun, gunung-gemunung terbentuk, sungai-sungai meliuk, dan tumbuh-tumbuhan muncul dengan kekuatan magis.

Batara Guru kemudian menjadi penguasa Luwu. Dari perkawinannya dengan pengiringnya, lahirlah beberapa putra yang membantu pemerintahan di berbagai daerah Luwu. Ketika waktu tiba, Batara Guru kembali ke langit.

Dari perkawinan kedua Batara Guru, lahir sepasang kembar emas: Sawerigading, seorang laki-laki gagah berani, dan We Tenriabeng, seorang gadis dengan kecantikan memikat.*

Keberanian Sawerigading dan petualangannya menjadi sorotan. Ia mempertahankan keadilan, melindungi tanahnya, dan mengukir sejarah dengan keberaniannya. Dikisahkan bahwa setiap peristiwa besar dalam hidupnya, seperti pembuatan perahu dari pohon Welenreng yang legendaris, menciptakan tanda yang abadi di alam sekitarnya.

Setelah perang yang menghancurkan, ia harus berpisah dengan kekasihnya, We Pinrakati, yang pergi ke dunia roh. Namun, cinta mereka terjalin dalam sebuah batu di Gunung Batu Bambapuang, yang tampak seperti anjungan perahu.

Legenda Sawerigading terus hidup dalam alam. Bulupoloe di Malili, Batu Cadas di Cerekang, Gunung Kandora di Tana Toraja, dan banyak lagi tempat lainnya menjadi saksi bisu dari perjalanan heroiknya.


Pesan Moral: Pemelihara Alam, Kebijaksanaan, Keberanian dan Keadilan.

Pesan moral yang dapat diambil dari cerita Sawerigading bisa sangat beragam, tergantung pada bagaimana cerita tersebut diinterpretasikan. Namun, beberapa pesan yang mungkin dapat diambil antara lain:

  1. Keberanian dan Ketegasan: Sawerigading adalah sosok yang penuh keberanian, menghadapi berbagai rintangan dengan tekad yang kuat. Pesan moralnya bisa mengilhami untuk menjadi pribadi yang teguh dalam menghadapi tantangan.
  2. Cinta dan Pengorbanan: Kisah cinta Sawerigading dengan We Pinrakati menunjukkan pengorbanan dan kehilangan. Pesan moralnya bisa mengajarkan tentang nilai sejati dari cinta, pengorbanan, dan kesetiaan.
  3. Pentingnya Keberanian dalam Keadilan: Sawerigading selalu berjuang untuk keadilan. Pesan moralnya bisa menekankan pentingnya berdiri untuk kebenaran dan keadilan, bahkan dalam situasi yang sulit sekalipun.
  4. Hubungan Manusia dengan Alam: Hubungan Sawerigading dengan benda-benda alam yang kemudian menjadi legenda menunjukkan pentingnya menghormati alam dan lingkungan sekitar. Pesan moralnya bisa berfokus pada perlunya menjaga dan menghargai alam.



No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection