Kancil dan Kura-kura: Menemukan Keseimbangan dalam Pertemanan
English Version: Mouse Deer and Turtle
Fabel Nusantara
Ada cerita menarik tentang si Kancil dan Kura-kura pada zaman dahulu kala. Dikisahkan, si Kancil sedang pergi ke sungai untuk minum. Matahari bersinar cerah, angin menyegarkan, dan suara gemericik air sungai mengisi udara. Di tengah perjalanan, dia melihat kerbau, ibu rusa, dan kura-kura sedang berkumpul. Kancil bertanya-tanya kenapa mereka bisa akrab.
Kancil mulai bertanya pada kerbau, "Kenapa kamu dekat dengan kura-kura?"
Kerbau menjawab, "Kura-kura itu baik dan tidak sombong."
Tapi, Kancil tidak percaya dan pergi bertemu ibu rusa. "Kamu akrab dengan kura-kura, kan?" tanya Kancil.
"Iya, dia baik. Tapi, ada apa?" jawab ibu rusa.
Kancil pergi dengan hati iri. Dia merasa semua orang lebih suka kura-kura dan tidak mengatakan baik kepadanya.
Dia punya ide jahat untuk menjauhkan kura-kura dari teman-temannya. Kancil berbohong kepada kerbau, "Hati-hati dengan kura-kura! Dia memberi minum pada merpati, tapi setelah minum, merpatinya jadi sakit. Kura-kura malah tertawa!" Tentu saja itu bohong.
Kerbau jadi takut dan menjauhi kura-kura. Kancil tertawa sendiri karena rencananya berhasil. Dia lalu bohong lagi kepada ibu rusa dengan cerita palsu. Ibu rusa juga jadi percaya.
Kancil senang karena teman-temannya jadi menjauhi kura-kura. Tapi, kura-kura bingung kenapa semua orang tiba-tiba tidak peduli atau bahkan membenci dia.
Kura-kura mencoba tanya Kancil. "Ada apa dengan teman-temanku? Kenapa mereka menjauhiku?"
Kancil pura-pura tidak tahu. Tapi, kura-kura tetap minta Kancil jujur.
Kancil kesal dan pergi. "Aku tidak tahu. Kamu cerewet!" katanya pada kura-kura.
Kancil tidak mau mengakui bahwa dia yang membohongi teman-temannya agar menjauhi kura-kura. Dia pergi meninggalkan kura-kura sendirian.
Tiba-tiba, Kancil jatuh ke dalam lubang besar di hutan. Dia minta tolong, tapi tidak ada yang datang membantu.
Pesan Moral: Menemukan Keseimbangan dalam Pertemanan
Cerita ini mengajarkan bahwa iri pada gaya berteman orang lain tidak perlu dilakukan. Setiap orang memiliki preferensi berteman yang berbeda-beda. Jika ingin memiliki banyak teman, berbuat baik pada semua orang adalah kunci utama. Namun, juga penting untuk menghormati diri sendiri dan memahami batasan diri dalam bergaul. Jangan seperti Kancil yang, dalam keinginannya untuk memisahkan kura-kura dari teman-temannya, menggunakan taktik yang tidak jujur. Ini menunjukkan bahwa kejujuran dan memahami batasan diri dalam pertemanan adalah kunci utama untuk menjaga hubungan yang sehat dan bermakna.
No comments:
Post a Comment