Si Tanggang: Kisah Kebaikan dan Pengampunan
Folklor dari Kepulauan Riau
Dulu, di sebuah pulau di Kepulauan Riau, hiduplah seorang pemuda bernama Tanggang. Ia adalah anak tunggal dari seorang ibu yang sangat penyayang. Mereka hidup sederhana sebagai nelayan.
Tanggang bercita-cita besar dan ingin meraih kesuksesan. Suatu hari, ada kapal dagang yang singgah di pulau mereka. Tanggang melihat gemerlap kekayaan yang dimiliki pedagang itu. Dengan terpikat kekayaan dunia luar, Tanggang memutuskan untuk meninggalkan ibunya dan mencari kehidupan yang lebih baik sebagai pedagang.
Setelah lama merantau, Tanggang menjadi kaya raya. Namun, dia lupa akan ibunya yang telah berjuang keras membesarkan dan mendidiknya. Dia pun melupakan janji untuk selalu berbakti kepada orang tua.
Suatu hari, ketika sedang berlayar dalam pelayaran dagangnya, kapal Tanggang terjebak dalam badai dahsyat. Gelombang besar memporak-porandakan kapalnya. Tanggang berteriak memohon pertolongan kepada Tuhan, berjanji akan membangun sebuah masjid besar jika selamat dari badai itu.
Saat selamat dari bencana laut, Tanggang lupa akan janjinya. Dia ditemukan oleh kapal lain dan dibantu pulih dari kejadian buruk tersebut. Namun, dia tidak mengingat janji yang pernah diucapkannya di tengah badai itu.
Ketika kembali ke pulau asalnya, Tanggang merasa gembira karena pikirannya tentang kekayaan kembali. Namun, penduduk pulau tak mengenalinya. Mereka menolaknya karena mereka mengetahui sifatnya yang durhaka pada ibunya.
Saat putus asa dan lelah, Tanggang menemukan makam ibunya. Barulah dia mengingat janjinya yang terlupakan. Dia menyesal dan memohon ampun atas kesalahannya.
Namun, penyesalan Tanggang terlambat. Karena dia meninggal dalam keadaan menyesal dan tidak sempat memenuhi janjinya.
Pesan Moral: Kebaikan dan Pengampunan
Dari kisah Si Tanggang, terdapat beberapa pesan moral yang dapat diambil:
- Menghargai Orang Tua: Kehormatan kepada orang tua adalah nilai penting yang harus dijunjung tinggi. Mengabaikan atau melupakan jasa dan kasih sayang orang tua dapat membawa penyesalan di masa depan.
- Janji Harus Ditepati: Janji adalah komitmen yang harus dipegang teguh. Saat kita berjanji untuk melakukan sesuatu, penting untuk memenuhi janji tersebut, tidak peduli seberapa besar atau kecil janjinya.
- Kebaikan dan Pengampunan: Meskipun Tanggang melakukan kesalahan besar dengan durhakanya kepada ibunya, pesan pengampunan dan kebaikan juga disampaikan. Tanggang menyadari kesalahannya dan memohon ampun, menggambarkan pentingnya kebaikan hati dan pengampunan dalam hidup.
- Mengingat Asal-Usul: Menjaga hubungan dan mengingat asal-usul serta nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua adalah landasan penting dalam hidup. Itu membantu kita tetap mengenali diri kita sendiri dan tidak tersesat dalam pencarian kesuksesan.
Pesan moral dari cerita Si Tanggang mengajarkan pentingnya nilai-nilai seperti penghargaan terhadap orang tua, kejujuran dalam memenuhi janji, kebaikan hati, dan kesadaran akan asal-usul dalam perjalanan hidup.
No comments:
Post a Comment