Search This Blog

Ayam dan Ikan Tongkol

Janji yang Tergesa-gesa: Kisah Kebenaran dan Kesetiaan


English Version: Chicken and  Mackerel Tuna

Folkor dari Kepulauan Riau

Dahulu kala, di Kepulauan Riau, hiduplah seekor ikan tongkol dan seekor ayam yang menjalin persahabatan yang erat. Mereka saling tolong-menolong satu sama lain. Suatu hari, Raja Ayam memberitahu Raja Tongkol bahwa ada keluarga nelayan yang akan merayakan pernikahan anaknya dengan pesta meriah.

"Jangan lupa, sahabatku Raja Tongkol, kau harus datang bersama rakyatmu ke pesta besok malam. Pasti akan sangat kalian nikmati," ujar Raja Ayam.

"Baiklah, kami akan datang dengan senang hati untuk menyaksikan pesta itu. Namun, aku butuh bantuanmu, Raja Ayam sahabatku," jawab Raja Tongkol.

"Bantuan apa yang kau perlukan? Aku akan membantumu dengan senang hati," sambut Raja Ayam.

"Kami akan datang saat air laut pasang nanti malam. Namun kami harus kembali sebelum terbit matahari, sebelum air laut surut. Maka, mohon berkokoklah untuk memberi tanda waktu kepada kami," Raja Tongkol menjelaskan permintaannya.

"Pasti, kami akan melakukannya," Raja Ayam menyanggupi.

Keesokan harinya, pesta dimulai. Bulan purnama menerangi malam dengan sangat terang. Air laut pun naik. Di saat itulah rombongan rakyat tongkol tiba. Mereka bersembunyi di antara karang, tak jauh dari panggung utama.

Semua larut dalam acara yang indah dengan suara rebana yang mengiringinya. Rakyat tongkol sangat menikmatinya. Malam semakin larut, namun rakyat tongkol enggan meninggalkan pesta. Masalahnya, warga pantai dan ayam-ayam yang tertidur, termasuk Raja Ayam dan rakyatnya juga ikut pulas.

Sialnya! Air laut mulai surut, namun tidak ada satupun ayam yang berkokok! Saat matahari terbit, satu per satu ikan mulai bangun. Mereka terkejut melihat pantai yang kering.

"Oh tidak! Air laut sudah surut! Di mana ayam jantan yang bertugas berkokok untuk membantu rakyat tongkol?" para tongkol panik. Mereka terjebak di karang-karang yang sudah kering. Beberapa berusaha melompat-lompat, berusaha kembali ke pantai yang berair. Salah satunya adalah Raja Tongkol.

Ketika sinar matahari mulai menusuk kulit, baru Raja Ayam dan ayam-ayamnya terbangun. "Ya ampun! Ternyata hari sudah pagi. Bagaimana dengan nasib rakyat tongkol?" bingung dan paniklah Raja Ayam.

Tak lama kemudian, warga yang tinggal di pinggiran pantai mulai terbangun. Mereka sangat terkejut melihat banyak sekali ikan tongkol yang terdampar di karang-karang sepanjang pantai. Mereka pun beramai-ramai menangkap ikan-ikan itu dan menampungnya di ember untuk dibawa pulang.

Melihat rakyatnya ditangkap oleh orang-orang, Raja Tongkol sangat marah. Ia pun mengucapkan sumpah untuk Raja Ayam dan rakyatnya, "Persahabatan kita sudah selesai, Raja Ayam! Mulai sekarang, kami rakyat tongkol akan memakan semua rakyat ayam, terutama kalian, ayam jantan!" seru Raja Tongkol.

Sejak saat itu, ikan tongkol dan ayam menjadi musuh bebuyutan. Sebagai akibatnya, para nelayan di sekitar pantai wilayah Riau sering menggunakan bulu ayam sebagai umpan untuk memancing ikan tongkol.


Pesan Moral: Pentingnya memenuhi Janji

Moral dari cerita ini adalah pentingnya memenuhi janji dan dampak dari lupa akan tanggung jawab terhadap orang lain.




No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection