Kancil yang Cerdas: Menyiasati Kriminal
English Version: Mouse deer and Tokay Gecko
Fabel Nusantra tentang Kancil dan Cicak Badung
Dahulu kala, di pinggir hutan yang rimbun, terdapat sebuah parit kecil tempat kancil sering berkumpul bersama kawanan semut. Pada suatu hari cerah, kancil dan semut-selamat sedang menikmati cuaca bersama ketika mereka melihat sebuah apel merah menyilaukan tergantung di atas air sungai.
Para semut meminta bantuan kancil untuk memotong apel itu menjadi potongan kecil agar lebih mudah dinikmati oleh mereka. Namun, ketika semut-selamat sedang asyik menikmati apel, tiba-tiba datanglah cicak badung yang dengan rakusnya mengambil potongan besar dari apel itu.
Semut-selamat pun terkejut dan menyalahkan cicak sebagai pencuri. Kancil yang mendengar teriakan mereka, segera menyusun rencana untuk mengembalikan hak yang seharusnya milik semut.
Dengan liciknya, kancil mengumpulkan sekelompok buah kecil berwarna merah dan menyusun sebuah rencana. Para semut yang melihatnya hanya tertawa dan menganggap rencana kancil tidak masuk akal.
Namun, tingkah laku terus-menerus cicak yang mencuri buah apel membuat kawanan semut akhirnya menyetujui rencana Kancil.
Keesokan harinya, semut-semut meninggalkan sisa-sisa apel di tepi parit dan tidak ada satupun yang berjaga. Cicak yang melihat hal itu langsung menyambar sisa apel dengan rakusnya.
Para semut-semut yang mengetahui hal tersebut bukannya marah, malah tertawa gembira. Hal itu membuat cicak jadi curiga dan ia pun mengintip semut-selamat yang sedang membicarakan strategi dengan kancil.
“Kancil, apakah buah yang kita siapkan untuk dicuri cicak tadi bukanlah cabai?” tanya salah satu semut.
Kancil menjawab bahwa yang dicuri cicak bukan cabai. Ia menjelaskan bahwa jika cicak mendengarkan tawa semut dan mengetahui bahwa buah yang dicurinya adalah cabai, maka cicak tidak akan memakannya. Karena cicak tidak menyukai cabai dan akan mencuri buah lainnya.
Maka dari itu, buah yang disiapkan oleh kancil untuk dicuri cicak adalah stroberi. Jika cicak kenyang dan tertidur setelah memakannya, maka cicak tidak akan mencuri makanan semut lagi.
Kancil menjelaskan bahwa keesokan harinya, ia akan membawa satu keranjang stroberi ke rumah cicak dan memberikan nasehat agar cicak tidak mencuri lagi.
Cicak mendengar hal itu dan menangis, menyesali perbuatannya secara diam-diam.
Mengajarkan Tanggung Jawab Melalui Kearifan yang Cerdik
Moral dari kisah kancil dan cicak badung di atas adalah bahwa terdapat banyak cara untuk menghentikan perbuatan jahat seseorang tanpa harus menyinggungnya secara langsung. Seperti yang dilakukan oleh kancil, yang mengembalikan kesadaran kepada cicak badung tanpa menyinggung perasaannya secara langsung.
No comments:
Post a Comment