The Wise King >> English Version
Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat
"Halo semua, datanglah dan kunjungi restoran saya. Saya memiliki makanan lezat untuk Anda," Pak Razak berdiri di depan restoran.
Dia mengundang orang untuk datang dan makan di tempatnya.
Sesaat kemudian seorang petani datang. Dia berdiri di depan restoran. Dia bau aroma makanan lezat.
"Hmm ... aroma yang menggiurkan," kata petani.
"Hei! Apa yang kamu lakukan? Apakah Anda ingin datang ke restoran saya atau tidak?" tanya Pak Razak.
"Tidak. Mencium aroma makanan lezat Anda membuat saya merasa kenyang," kata petani.
"Tapi Anda masih harus membayar! Anda mencium makanan lezat saya," Pak Razak marah.
"Tidak! Aku tidak mau membayar! Tidak masuk akal!" petani juga marah.
Kemudian Pak Razak dan petani memiliki argumen. Orang-orang datang dan meminta untuk tenang. Mereka menyarankan Pak Razak dan petani pergi ke Raja untuk memecahkan masalah.
"Tolong katakan padaku apa yang terjadi," tanya Raja.
Pak Razak dan petani memberitahu Raja tentang masalah itu.
"Hmm ... aku punya solusinya. Sekarang letakkan koin ke dalam botol ini."
"Apakah Anda mendengar suara koin?" meminta Raja pada Pak Razak.
"Ya," jawab Pak Razak.
"Kemudian, petani baru saja membayar Anda. Dia membayar aroma lezat Anda dengan suara uangnya," jelas Raja.
Pak Razak terdiam. Dia tahu Raja menunjukkan kebenaran. Raja hanya ingin memberinya pelajaran. Dia kemudian meminta maaf kepada petani. ***
Cerita Rakyat dari Kalimantan Barat
"Halo semua, datanglah dan kunjungi restoran saya. Saya memiliki makanan lezat untuk Anda," Pak Razak berdiri di depan restoran.
Dia mengundang orang untuk datang dan makan di tempatnya.
Sesaat kemudian seorang petani datang. Dia berdiri di depan restoran. Dia bau aroma makanan lezat.
"Hmm ... aroma yang menggiurkan," kata petani.
"Hei! Apa yang kamu lakukan? Apakah Anda ingin datang ke restoran saya atau tidak?" tanya Pak Razak.
"Tidak. Mencium aroma makanan lezat Anda membuat saya merasa kenyang," kata petani.
"Tapi Anda masih harus membayar! Anda mencium makanan lezat saya," Pak Razak marah.
"Tidak! Aku tidak mau membayar! Tidak masuk akal!" petani juga marah.
Kemudian Pak Razak dan petani memiliki argumen. Orang-orang datang dan meminta untuk tenang. Mereka menyarankan Pak Razak dan petani pergi ke Raja untuk memecahkan masalah.
"Tolong katakan padaku apa yang terjadi," tanya Raja.
Pak Razak dan petani memberitahu Raja tentang masalah itu.
"Hmm ... aku punya solusinya. Sekarang letakkan koin ke dalam botol ini."
"Apakah Anda mendengar suara koin?" meminta Raja pada Pak Razak.
"Ya," jawab Pak Razak.
"Kemudian, petani baru saja membayar Anda. Dia membayar aroma lezat Anda dengan suara uangnya," jelas Raja.
Pak Razak terdiam. Dia tahu Raja menunjukkan kebenaran. Raja hanya ingin memberinya pelajaran. Dia kemudian meminta maaf kepada petani. ***
Bubur Pedas, Kalimantan Barat |
No comments:
Post a Comment