Kucing Sang Guru

Kecerdasan Kucing dan Pelajaran Kebijaksanaan


English Version: The Mentor Cat

Fabel dari Lampung

Dahulu kala, di tanah mistis Lampung, hewan-hewan memiliki kemampuan bicara dan akal yang mirip dengan manusia dalam berinteraksi. Di antara mereka, kucing dihormati sebagai mentor bagi makhluk lain karena kecerdasan, kebijaksanaan, dan sikap adilnya.

Kucing memiliki tiga murid: seekor harimau perkasa, seekor singa gagah, dan seekor anjing setia. Di antara binatang buas ini, harimau adalah yang paling cerdas. Ia selalu bersemangat untuk belajar hal baru, selalu ingin tahu lebih dari yang diajarkan dan mencari hikmah di setiap kesempatan.

Pada suatu hari yang tak terlupakan, harimau mendekati kucing, meminta pelajaran dalam memanjat pohon. Namun, kucing yang tahu harus lebih bijaksana dari harimau, enggan mengajarkan keterampilan itu. Untuk mengalihkan perhatian harimau, kucing mengusulkan perjalanan bermain. Namun harimau terus mendesak, memaksa kucing untuk mengajarkannya seni memanjat pohon.

"Kenapa kamu ingin mempelajarinya?" tanya kucing. "Akan digunakan untuk tujuan baik atau buruk?"

"Untuk apapun!" jawab harimau.

"Ilmu harus digunakan untuk tujuan yang mulia," tegaskan kucing dengan mantap.

"Kau akan ajari aku atau tidak?" tantang harimau dengan nada mengancam. Kucing, merasa terpojok oleh ketegasan harimau, tahu bahwa ia tak akan bisa menandingi binatang besar itu.

"Aku tidak akan mengajarimu," tegas kucing.

Marah, harimau melompat menuju kucing yang berusaha melarikan diri. Ketika mereka mendekati sebuah pohon yang tinggi, kucing dengan lincah memanjatnya. Harimau, terpesona oleh kecekatan kucing, menyaksikan dengan kagum. Keterampilan yang diinginkan harimau kini ditunjukkan dengan apik oleh sang kucing.

Penuh dengan dendam, harimau bersumpah. Jika tidak bisa membunuh kucing, maka ia akan memakan kotorannya. Mendengar sumpah ini, kucing menjadi sangat hati-hati. Sampai saat ini, dengan rasa takut, setiap kali seekor kucing buang air besar, ia dengan cermat menimbun atau menutup kotorannya, memastikan agar tak terlihat oleh harimau.

Dan begitulah, kebijaksanaan kucing menang, mengajarkan pentingnya kehati-hatian saat berurusan dengan mereka yang mencoba melukai, bahkan di antara kenalan terdekat sekalipun.


Tingkah Laku yang Bijak: Memanfaatkan Pengetahuan untuk Kebaikan

Pesan moral dari cerita ini adalah tentang kebijaksanaan dalam memanfaatkan pengetahuan. Kucing menunjukkan bahwa ilmu yang diperoleh harus digunakan untuk hal-hal yang baik dan bermanfaat. Dia menolak mengajari harimau karena menyadari bahwa harimau mungkin akan menggunakan keterampilan itu untuk tujuan yang tidak baik. Pesan moralnya adalah tentang menggunakan pengetahuan dan keahlian dengan bijak, untuk kebaikan dan tidak untuk merugikan orang lain.




No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection