Wuwung Sewe and The Crocodile >> English version
Cerita rakyat dari Sulawesi Utara
DAHULU kala di Minahasa, hiduplah seorang nelayan. Namanya Wuwung Sewe. Dia tinggal bersama keluarganya di dekat sungai. Wuwung Sewe adalah pria yang baik. Dia suka membantu orang lain.
Setiap hari Wuwung Sewe pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Dan setelah ia menangkap ikan ia menjualnya di pasar. Dia menyukai pekerjaannya sangat banyak.
Ini adalah hari yang indah. Wuwung Sewe berada di sisi sungai. Dia sudah siap untuk menangkap ikan. Tiba-tiba ia mendengar seseorang meminta bantuan.
"Tolong ... saya mohon, bantulah saya ...." Wuwung Sewe sedang mencari di sekitar tetapi dia tidak melihat siapa pun. Dia terus mencari tapi tetap saja, dia tidak melihat siapa pun di sungai.
Wuwung Sewe kemudian berjalan di sepanjang tepi sungai. Suara meminta semakin jelas dan lebih keras. Wuwung Sewe yakin bahwa dia, semakin dekat. Dan akhirnya, ia menemukan sumber suara meminta yang meminta tolong.
Ternyata bukan orang yang meminta bantuan, tapi buaya! Buaya yang sangat besar. Wuwung Sewe sangat takut. Dia begitu terkejut melihat buaya mampu berbicara seperti manusia.
"Tolong, bantulah aku, ada tombak di punggung saya. Sangat menyakitkan ...." kata buaya.
"Apa yang terjadi?" tanya Wuwung Sewe setelah dia tenang.
"Seorang pemburu berusaha membunuh saya. Dia melemparkan tombaknya padaku. Untungnya saya bisa menyelamatkan diri. Tombak ini masih di belakang saya. Bisakah anda menariknya?"
Wuwung Sewe benar-benar sangat takut. Namun, ia merasa kasihan melihat kondisi buaya. Dia ingin membantu buaya.
"Apakah Anda siap? Aku akan menariknya sekarang. Than sebentar, mungkin terasa begitu menyakitkan," kata Wuwung Sewe.
Dengan susah payah, ia menarik tombak itu. Itu tidak mudah baginya, tapi akhirnya ia berhasil.
"Terima kasih banyak. Anda sudah membantu saya. Sekarang apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?" tanya buaya.
Wuwung Sewe tiba-tiba teringat anak-anaknya. Dia tmelarang anak-anak untuk bermain di sisi sungai. Dia takut buaya akan menyakiti anak-anaknya. Dia kemudian punya ide.
"Pak Buaya, keinginan saya sederhana. Mulai jangan pernah menyakiti keluarga saya," kata Wuwung Sewe.
"Jangan khawatir, aku akan meminta keluarga saya dan teman-teman saya untuk tidak menyakiti keluarga Anda," kata buaya.
Wuwung Sewe sangat, senang. Dia senang bahwa dia tidak perlu khawatir ketika anak-anaknya bermain di dekat sungai. Dia memiliki seorang teman yang akan menjaga anak-anaknya. Dan temannya adalah seekor buaya! ***
Cerita rakyat dari Sulawesi Utara
DAHULU kala di Minahasa, hiduplah seorang nelayan. Namanya Wuwung Sewe. Dia tinggal bersama keluarganya di dekat sungai. Wuwung Sewe adalah pria yang baik. Dia suka membantu orang lain.
Setiap hari Wuwung Sewe pergi ke sungai untuk menangkap ikan. Dan setelah ia menangkap ikan ia menjualnya di pasar. Dia menyukai pekerjaannya sangat banyak.
Ini adalah hari yang indah. Wuwung Sewe berada di sisi sungai. Dia sudah siap untuk menangkap ikan. Tiba-tiba ia mendengar seseorang meminta bantuan.
"Tolong ... saya mohon, bantulah saya ...." Wuwung Sewe sedang mencari di sekitar tetapi dia tidak melihat siapa pun. Dia terus mencari tapi tetap saja, dia tidak melihat siapa pun di sungai.
Wuwung Sewe kemudian berjalan di sepanjang tepi sungai. Suara meminta semakin jelas dan lebih keras. Wuwung Sewe yakin bahwa dia, semakin dekat. Dan akhirnya, ia menemukan sumber suara meminta yang meminta tolong.
Ternyata bukan orang yang meminta bantuan, tapi buaya! Buaya yang sangat besar. Wuwung Sewe sangat takut. Dia begitu terkejut melihat buaya mampu berbicara seperti manusia.
"Tolong, bantulah aku, ada tombak di punggung saya. Sangat menyakitkan ...." kata buaya.
"Apa yang terjadi?" tanya Wuwung Sewe setelah dia tenang.
"Seorang pemburu berusaha membunuh saya. Dia melemparkan tombaknya padaku. Untungnya saya bisa menyelamatkan diri. Tombak ini masih di belakang saya. Bisakah anda menariknya?"
Wuwung Sewe benar-benar sangat takut. Namun, ia merasa kasihan melihat kondisi buaya. Dia ingin membantu buaya.
"Apakah Anda siap? Aku akan menariknya sekarang. Than sebentar, mungkin terasa begitu menyakitkan," kata Wuwung Sewe.
Dengan susah payah, ia menarik tombak itu. Itu tidak mudah baginya, tapi akhirnya ia berhasil.
"Terima kasih banyak. Anda sudah membantu saya. Sekarang apa yang bisa saya lakukan untuk Anda?" tanya buaya.
Wuwung Sewe tiba-tiba teringat anak-anaknya. Dia tmelarang anak-anak untuk bermain di sisi sungai. Dia takut buaya akan menyakiti anak-anaknya. Dia kemudian punya ide.
"Pak Buaya, keinginan saya sederhana. Mulai jangan pernah menyakiti keluarga saya," kata Wuwung Sewe.
"Jangan khawatir, aku akan meminta keluarga saya dan teman-teman saya untuk tidak menyakiti keluarga Anda," kata buaya.
Wuwung Sewe sangat, senang. Dia senang bahwa dia tidak perlu khawatir ketika anak-anaknya bermain di dekat sungai. Dia memiliki seorang teman yang akan menjaga anak-anaknya. Dan temannya adalah seekor buaya! ***
Submerged crocodile in Indonesia |
No comments:
Post a Comment