Putri Hijau

Gema Sang Monarki Hijau


English Version: Putri Hijau (Green Princess)

Folklor Melayu

Dulu, zaman peperangan dan perebutan kekuasaan membara di Selat Malaka, cerita tentang Putri Hijau muncul di tepian Sungai Deli. Legenda indah ini masih hidup dalam dua versi, diperjuangkan oleh dua suku yang berbeda, mencoba menonjolkan kebanggaan mereka masing-masing.

Dalam versi lisan Melayu, terdapat seorang putri cantik nan memesona dari desa Siberaya, dekat sungai Petani. Kecantikannya yang memancarkan warna hijau legam menyebar luas, membawa namanya sampai ke Aceh, Malaka, dan bahkan ke utara pulau Jawa. Ia dikenal sebagai Putri Hijau, memiliki dua saudara: seekor naga bernama Ular Simangombus dan meriam bernama Meriam Puntung.

Ketika rakyat Siberaya tak sanggup lagi memberi makan kepada naga rakus, Putri bersama saudara-saudaranya pindah ke Deli Tua. Mereka membangun benteng yang kuat dan negeri mereka menjadi makmur.

Kecantikan Putri Hijau sampai ke telinga Raja Aceh, yang ingin meminangnya. Namun, pinangannya ditolak, memicu kemarahan sang raja. Pasukan Aceh gagal menembus benteng Putri Hijau, sampai mereka menggunakan strategi licik: menembakkan emas ke para penjaga benteng. Ketika penjaga sibuk mengumpulkan emas, pasukan Aceh berhasil masuk.

Pertahanan terakhir, Meriam Puntung, juga tak mampu menahan serangan. Ular Simangombus kemudian menyelamatkan Putri Hijau dan melarikan diri ke Selat Malaka, dianggap oleh beberapa versi sebagai negeri dasar laut di sekitar Pulau Berhala.

Namun, legenda lain menyebut bahwa Putri Hijau sempat ditawan oleh Raja Aceh, hingga diselamatkan oleh saudaranya. Mereka kemudian menghilang ke dasar laut, menjadi legenda yang terus diceritakan oleh mulut ke mulut. Kabarnya, ketika Raja Aceh kembali, ia tak membawa pulang harta atau prajurit pilihannya.

Legenda ini terus hidup, menginspirasi banyak versi dan cerita menarik yang menjadi bagian penting dari warisan budaya yang kaya.


Pesan Moral:

Dari legenda Putri Hijau, ada beberapa pesan moral yang dapat diambil:

  1. Keberanian dan Pengorbanan: Karakter Putri Hijau dan saudaranya menunjukkan keberanian dan pengorbanan untuk melindungi orang-orang yang mereka cintai. Mereka rela melakukan apa pun untuk melindungi tanah air mereka.
  2. Keteguhan Hati dalam Menghadapi Tantangan: Meskipun menghadapi serangan dan pengepungan, mereka tetap bertahan dengan kokoh. Ini mengajarkan tentang pentingnya tetap teguh dan tidak menyerah di tengah cobaan.
  3. Kepercayaan pada Kekuatan Bersatu: Ketika bersatu, orang-orang bisa mengatasi bahkan ancaman terbesar. Cerita ini menekankan kekuatan persatuan dalam menghadapi musuh yang lebih besar.
  4. Hormat dan Perlindungan terhadap Alam: Kisah ini juga menunjukkan hubungan erat antara manusia dan alam, menggambarkan bagaimana mereka melindungi dan menghormati alam sekitar mereka, termasuk saudara-saudara yang memiliki wujud sebagai bagian dari alam.
  5. Kepekaan terhadap Kebutuhan Orang Lain: Ketika Putri Hijau meminta perlakuan khusus sebelum peti yang memenjarakannya turun dari kapal, ini menunjukkan kepekaannya terhadap kebutuhan dasar meskipun dalam situasi sulit.

Dari cerita ini, kita dapat memahami nilai-nilai seperti keberanian, ketekunan, persatuan, dan keterhubungan antara manusia dengan alam sekitar.


Putri Hijau




No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection