Hati yang Jujur: Kisah Kebaikan dan Kejujuran
English Version: I Sugih ajak I Tiwas
Folklor dari Bali
Di sebuah desa, ada dua tokoh berbeda: I Sugih yang kaya raya tapi pelit, dan I Tiwas yang sederhana tapi baik hati. I Sugih suka menggodai orang miskin, sedangkan I Tiwas selalu berbuat baik kepada siapa pun.
Suatu hari, I Tiwas datang ke rumah I Sugih meminta api. Namun, I Sugih memberinya tantangan aneh,
"Carikan aku kutu, kalau sudah habis, aku beri imbalan beras."
Meski aneh, I Tiwas menerima tantangan itu. Setelah menemukan kutu-kutu untuk I Sugih, dia diberi satu corong beras.
Beberapa waktu kemudian, I Sugih mencari kutu di kepalanya sendiri dan hanya menemukan satu. Ia kemudian datang ke rumah I Tiwas dan meminta kembali berasnya dengan alasan menemukan satu kutu saja. Namun, I Tiwas dengan tegas menjawab bahwa beras itu sudah dimasaknya.
Pesan Moral: Kejujuran dan Kebaikan Hati
Kisah ini mengajarkan kita pentingnya jujur dan baik hati. Meski sulit, I Tiwas tetap jujur dan tidak mengambil beras itu kembali meski ada alasan. Pesan moralnya adalah, kebaikan hati dan kejujuran selalu berharga, bahkan saat dihadapkan pada situasi yang sulit.
Seorang anak laki-laki di Pantai |
No comments:
Post a Comment