Folklor dari Nusa Tenggara Timur
MUNDUS adalah seorang pemuda. Dia tinggal sendirian. Orang tuanya telah lama meninggal. Mundus bekerja sebagai seorang petani. Dia bekerja dengan tekun. Tetangganya menyukainya. Mundus selalu membantu orang setiap kali mereka membutuhkan bantuan.
Mundus dan warga desa lainnya sering berburu di hutan. Mereka memburu hewan dan berbagi daging hasil buruan kepada semua penduduk desa.
Pada suatu hari yang indah. Semua orang sudah siap untuk pergi berburu. Mereka semua membawa senjata mereka sendiri. Ketika mereka tiba di hutan, mereka dibagi menjadi dua tim besar. Ada sebidang lahan terbuka dan mereka memilih tempat itu sebagai basis mereka. Mereka akan bertemu di lokasi itu dua jam kemudian.
Mundus dan timnya berjalan diam-diam. Tiba-tiba mereka melihat seekor ular besar. Mereka semua mepersiapkan senjata mereka. Hanya dalam satu menit, mereka berhasil membunuh ular.
Mereka membawa ular ke basis. kelompok lain juga sudah tiba. Tidak seperti kelompoknya Mundus, mereka kurang beruntung. Mereka tidak membawa hewan buruan dan mereka semua lapar. mereka memutuskan untuk memasak ular dan mempersiapkannya untuk makanan mereka. Setelah semua mereka selesai makan, mereka mealanjutkan berburu. Kali ini, Mundus tidak bergabung dengan mereka. Dia merasa tidak enak badan, jadi dia tinggal di pangkalan.
Sementara ia beristirahat, tiba-tiba seekor ular besar datang. Mundus begitu takut. ular tampak sama seperti ular yang dibunuh oleh teman-temannya. Mundus berpikir bahwa ular itu adalah pasangan dari ular yang telah mati. Yah, dia benar! ular itu persis pasangan dari ular mati.
Mundus segera memanjat pohon besar dan berharap ular tidak akan mengejarnya. Mundus melihat hal yang aneh. Ular tidak mengejarnya melainkan menghampiri ke tubuh ular mati. Tidak banyak bagian tubuh yang tersisa. Daging ular itu sudah dimakan oleh Mundus dan teman-temannya. Hanya tinggal kulit dan kepala.
Anehnya, pasangan ular itu berusaha untuk mengatur posisi bagian tubuh ular yang telah mati. Dan setelah semua bagian tubuh diatur, ular itu pergi ke semak-semak. Kemudian, ular membawa beberapa daun di mulutnya dan datang ke ular mati. Ia kemudian mengunyah daun dan melumurinya di permukaan kulit, tulang dan kepala bangkai ular.
Hebatnya, ular yang mati hidup kembali! Dan kemudian, kedua ular kembali ke hutan. Mandus tidak percaya apa yang dilihatnya. Dan ketika teman-temannya kembali, dia menceritakan hal tersebut kepada mereka. Mereka juga tidak percaya padanya.
Pada hari berikutnya, Mundus datang ke hutan lagi. Dia merasa bahwa ular itu memberinya sebuah pelajaran tentang bagaimana untuk menyembuhkan luka. Mundus kemudian mencari daun, setelah itu Mundus pulang.
Ketika ia tiba, tetangganya meminta bantuannya. Tetangga jatuh dari pohon dan kakinya patah. Mundus kemudian mengunyah daun dan melumuri kakinya yang patah. Hebatnya, kaki itu sembuh! Mundus sangat berterima kasih. Sejak itu, setiap kali orang memiliki masalah dengan patah tulang, Mundus selalu membantu mereka. Mundus menjadi terkenal. Dia dikenal sebagai ahli penyembuh patah tulang. ***
No comments:
Post a Comment