Pria Tua dan Raksasa

The Old Man and the Giant | English Version

Cerita Rakyat dari Sulawesi Utara

Pada suatu waktu, seorang pria tua sedang mencari kayu bakar di hutan. Dia mengumpulkan cukup kayu dan dia sudah siap untuk pulang.

Tiba-tiba dia mendengar suara langkah kaki.

"Ya Tuhan, itu pasti raksasa!" Kata orang tua itu.

Ya, ada raksasa yang tinggal di hutan.

Semua orang begitu takut padanya. Raksasa itu memakan hewan dan manusia! Orang tua itu bersembunyi di balik tee besar. Sayang sekali, raksasa itu melihatnya.

"Ha ha ha ... apa yang kamu lakukan disini, Pak Tua?" Tanya raksasa itu.

Orang tua itu takut mati.

"Saya .. saya .. saya mencari kayu bakar."

Raksasa itu memperhatikan pria tua itu dengan hati-hati.

"Saya tidak lapar sekarang, tapi saya akan memakannya nanti, saya harus membawanya ke rumah saya," kata raksasa itu pada dirinya sendiri.

"Hei Pak Tua, aku butuh bantuanmu untuk menangkap beberapa ekor binatang. Aku lapar dan aku ingin memakannya," kata raksasa itu.

Orang tua itu masih ketakutan. Dia tidak tahu harus berbuat apa. Dia ingin melarikan diri tapi dia tahu itu tidak ada gunanya. Raksasa itu bisa menangkapnya. Dia berencana melakukan apa yang dikatakan raksasa tersebut. Dia akan melarikan diri saat waktunya tepat.

"Baiklah, Tuan Raksasa, apa yang harus saya lakukan?" Tanya pria tua itu.

'Ikuti saja aku Saya akan pulang sekarang," kata raksasa.

Mereka berdua berjalan. Kemudian. Mereka melihat seekor tikus besar. Tikus itu sangat ketakutan. Dia ingin melarikan diri tapi raksasa itu menangkapnya.

"Ha ha ha ... jangan takut. Ikuti kami sekarang" kata si raksasa.

Dia sangat senang bisa mendapatkan makanan lain

Raksasa, orang tua dan tikus berjalan. Lalu mereka melihat seekor kelabang. Kelabang itu juga takut. Sekali lagi, si raksasa meminta kelabang untuk bergabung dengan mereka.

Pria tua dan tikus mengatakan kelabang itu untuk menenangkan diri.

"Saya punya rencana untuk melarikan diri Dengarkan, kita melakukan ini setelah raksasa itu tidur Pertama, tikus lah gigit telinga raksasa itu, kemudian saat dia membersihkan luka, Kalabang sengat lah. Saya akan melakukan sisanya," Kata orang tua itu.

Kemudian, mereka sampai di rumah raksasa itu. Dia sangat lelah. Dia bertanya pada pria tua itu, tikus, dan kelabang untuk tidur di rumahnya. Dia berencana memakannya besok.

Orang tua itu pura-pura tidur. Setelah dia yakin raksasa itu sedang tidur, dia menyuruh tikus itu menaiki tempat tidur raksasa itu.

Tikus melakukannya dengan hati-hati. Orang tua itu meminta kelabang untuk pergi ke mangkuk, ada air di mangkuk dan kelabang itu tetap berada di dalam mangkuk. Raksasa itu selalu menggunakannya untuk membasuh wajahnya. Lalu si tua berbisik ke tikus.

"Sekarang gigit telinganya."

Tikus menggigit telinga raksasa itu dengan sangat keras. Raksasa itu menjerit kesakitan.

"Aduh ... sakit!"

Raksasa berdarah.

Dia pergi ke mangkuk untuk membersihkan luka itu. Dia tidak tahu bahwa kelabang itu menunggunya.

Raksasa itu membasuh telinganya. Hewan kurus itu langsung menyengatnya. Raksasa itu kembali menjerit keras-dia sangat kesakitan. Racun lipan membuatnya kehilangan keseimbangan. Raksasa itu terjatuh.

Orang tua itu meraih sebuah kursi dan memukulnya berulang kali! Raksasa itu terlalu lemah untuk melawannya Kemudian dia tewas.

Orang tua. Tikus, dan kelabangnya senang. Mereka segera meninggalkan rumah raksasa dan pulang ke rumah masing-masing. ***

Toraja

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection