Legenda Danau Lipan




English version | The Legend of Centipede Lake

Cerita Rakyat dari Kalimantan Timur

Pada zaman dahulu kala ada sebuah kerajaan di tepi laut. Disana tinggallah seorang putri bernama Putri Aji Berdarah Putih. Ia sangat cantik dan kecantikannya membuat banyak pria jatuh cinta padanya. Sampai suatu saat seorang raja asing tertarik padanya dan datang melamarnya.

Sang Putri menguji raja tersebut dengan mengajaknya makan malam bersama. Raja setuju untuk datang ke acara makan malam. Di malam hari, mereka bertemu di ruang makan yang nyaman. Mereka duduk di kursi mewah dan mengobrol. Setelah itu, mereka mulai mencicipi makan malam. Betapa kagetnya Sang Sutri saat melihat raja tersebut makan langsung dengan mulutnya tanpa menggunakan tangan.







Karena melihat kejadian itu, Sang Putri merasa jijik dan murka. Setelah selesai makan, Sang Raja dengan beraninya mengajukan lamaran untuk menikah dengan Putri Berdarah Putih.

Sang Putri menolaknya mentah-mentah.

“Tuan, alangkah hinanya saya jika berjodoh dengan orang yang makan langsung dengan mulutnya seperti anjing!”

Sang Raja merasa sangat terhina dengan penolakan Sang Putri. Ia pun kembali le kapalnya dengan rasa amarah.

Raja itu tidak segera pulang ke kerajaannya melainkan ia berencana dangan pasukannya untuk mengadakan prang  dan menghancurkan kerajaan Putri berdarah Putih untuk membalas dendam.

Terjadilah perang yang dasyat antara Raja tersebut dengan Kerajaan Putri Aji Berdarah Putih. Ternyata Kerajaan Sang Putri tidak cukup kuat untuk mengalahman Raja tersebut.

Melihat kerajaannya mulai terancam, Putri Aji berdarah Putih mengunyah daun sirih dan berkata, “Lepah-lepah sirihku ini akan menjadi lipan-lipan yang besar untuk mengalahkan mereka!”

Lalu, disemburkanlah sirih dari mulutnya. Seketika lempah-lempah sirih itu berunah mejdi lipan-lipan raksasa yang kemudian menyerang pasukan Sang Raja satu per satu,

Tak lama, pasukan raja tersebut berhasil dikalahkan. Sementara itu Putri Aji Berdarah Putih menghilang begitu saja dengan gaib.

Kapal laut Sang Raja pun karam. Lokasi dimana kapal itu karam kemudian menjadi dangkal dan berubah jadi padang yang luas. Sekarang, padang yang luas itu dikenal dengan nama Danau Lipan.(*)

Referensi: Bintang Pustaka





Ayo Baca Cerita yang lain!

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection