Legenda Surabaya



The Legend of Surabaya | English Version Click here

Legenda Suroboyo/Sura dan Baya

Cerita Rakyat dari Jawa Timur

PADA zaman dahulu kala di Jawa Timur ada dua ekor binatang yang kuat, Sura dan Baya. Sura adalah hiu dan Baya adalah buaya. Mereka tinggal di laut.

Sebenarnya mereka berteman. Tapi ketika mereka lapar, mereka sangat serakah. Mereka tidak ingin berbagi makanan mereka. Mereka akan berjuang untuk itu dan tidak pernah berhenti sampai salah satu dari mereka menyerah.

Pada suatu hari yang sangat panas, Sura dan Baya sedang mencari beberapa makanan. Tiba-tiba, Baya melihat seekor kambing.

"Nyam, ini makanan siangku," kata Baya.

"Bukan! Ini adalah makan siangku. Kau serakah! Aku kan belum makan selama dua hari," kata Sura.

Kemudian Sura dan Baya berkelahi lagi. Setelah beberapa jam, mereka sangat lelah. Sura memiliki ide untuk menghentikan perilaku buruk mereka.

"Aku lelah berkelahi, Baya," kata Sura.

"Aku juga. Apa yang harus kita lakukan untuk menghentikan perkelahian? Apakah kau punya ide?" tanya Baya.

"Ya, ayo kita berbagi wilayah kita. Aku hidup di air, jadi mencari makanan di laut. Dan kau tinggal di darat, kan? Jadi, mencari makanan juga di darat. Batasnya adalah pantai, jadi kita tidak akan pernah bertemu lagi. Apakah kau setuju? " tanya Sura.

"Hmm ... biarkan aku berpikir. Baiklah, Aku setuju. Mulai hari ini, Aku tidak akan pernah pergi ke laut lagi. Wilayah saya adalah daratan," kata Baya.

Kemudian mereka berdua tinggal di tempat yang berbeda. Tapi satu hari, Sura pergi ke darat untuk mencari makanan di sungai. Dia sangat lapar dan tidak ada banyak makanan di laut. Baya sangat marah ketika ia tahu bahwa Sura melanggar janji.

"Hei, apa yang kau lakukan di sini? Ini adalah wilayahku. Wilayahmu di laut!"

"Tapi, ada air juga di sungai, kan? Jadi, ini juga tempatku!" seru Sura.

Kemudian Sura dan Baya bertarung lagi. Mereka berdua saling memukul. Sura mengigit ekor Baya. Baya melakukan hal yang sama kepada Sura. Dia menggigitnya dengan sangat keras sampai Sura akhirnya menyerah dan kembali ke laut. Baya sangat senang dan punya tempat tinggal lagi.

Lokasi di mana mereka berkelahi menjadi berantakan. Darah berceceran di mana-mana. Orang-orang kemudian selalu berbicara tentang pertarungan antara Sura dan Baya. Mereka kemudian menamakan tempat mereka bertarung dengan nama Surabaya, yang berasal dari kata Sura yang artinya hiu dan Baya yang berarti buaya. Masyarakat juga menjadikan pertarungan mereka sebagai lambang kota Surabaya. ***


Pesan Moral: Konsekuensi tidak menepati janti

Pesan moral dari legenda Surabaya ini adalah tentang pentingnya menepati dan menaati janji serta berkomitmen pada kesepakatan. Sura dan Baya awalnya sepakat untuk berbagi wilayah masing-masing untuk menghindari pertempuran, namun ketika salah satu dari mereka melanggar perjanjian, perkelahian pun terjadi.

Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa dalam hubungan dan kesepakatan, penting untuk tetap berpegang pada apa yang telah disepakati. Apabila janji atau kesepakatan dilanggar, maka dapat menimbulkan konflik dan ketidakharmonisan. Oleh karena itu, pesan moralnya adalah untuk selalu menjunjung tinggi komitmen dan menepati perkataan.

Selain itu, kisah ini juga dapat mengajarkan pentingnya berbagi dan bekerja sama. Awalnya Sura dan Baya sepakat untuk berbagi wilayah dan makanan, namun keegoisan mereka memicu konflik. Hal ini juga dapat menjadi pembelajaran tentang pentingnya kerjasama dalam kehidupan sehari-hari.


Cerita Berirama: Sura dan Baya

Jika ingin menyimak versi dalam cerita berirama, kunjungi:👉 Kisah Surabaya



📽️ Video Legenda Surabaya 📽️



Apakah Kamu tahu?

Patung Sura dan Baya
Patung Sura dan Buaya (Jawa: Patung Suro dan Boyo) adalah sebuah patung yang merupakan lambang Kota Surabaya. Patung ini berada di depan Kebun Binatang Surabaya. Patung ini terdiri atas dua hewan ini yang menjadi inspirasi nama kota Surabaya: ikan sura dan buaya.

Namun ada juga yang berpendapat Surabaya berasal dari Kata Sura dan Baya. Sura berarti Jaya atau selamat Baya berarti bahaya, jadi Surabaya berarti selamat menghadapi bahaya.

Baca Selengkapnya: Asal Usul Surabaya versi 'Selamat dari Bahaya'

Warisan Bersejarah

Peninggalan bersejarah yang bisa ditemukan di dekat kota Surabaya.
  • Tempat-tempat bersejarah di Trowulan. 
  • Candi Jawi
  • Candi Singosari
  • Candi Belahan
  • Candi Jabung
  • Candi Panataran

🎨 Cara Menggambar Sura 🦈 dan Baya 🐊








Ayo Baca Cerita yang Lain!

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection