Search This Blog

Putri Nilarani

Keberanian dan Cinta: Kisah Pangeran Sumirat dan Putri Nilarani




Princess Nilarani | English Version

Folklore dari Jawa Barat

DAHULU kala di Jawa Barat, ada sebuah kerajaan bernama Pasir Batang. Kerajaan ini diperintah oleh Raja Marundata. Raja hanya memiliki satu anak. Namanya Putri Nilarani.

Raja dan ratu sangat mencintai sang putri. Dia tidak hanya cantik tapi juga baik hati. Dia selalu membantu orang. Itulah sebabnya masyarakat adat Pasir Batang juga mencintainya. Banyak pria muda yang mencoba melamarnya dan memintanya untuk menjadi istri mereka. Tapi Putri Nilarani tidak bisa memutuskan. Salah satu pemuda yang tidak dinikahi sang putri adalah Duruwiksa. Dia adalah anak seorang penyihir. Penyihir itu sangat marah. Dia menculik Putri Nilarani dan mengubahnya menjadi wanita yang sangat jelek.

Raja dan ratu itu sedih.Mereka kemudian membuat sebuah janji. Mereka akan memberi banyak perhiasan kepada siapa saja yang bisa menemukan Putri Nilarani.

Banyak orang mencari Putri Nilarani. Salah satunya adalah Pangeran Sumirat dari kerajaan tetangga. Dia adalah pria yang tampan dan memiliki keterampilan hebat dalam seni bela diri. Dia pernah mendengar bahwa seorang penyihir telah menculik Putri Nilarani. Dia juga tahu bahwa penyihir tinggal di hutan. Tidak ada yang berani menyeberangi hutan. Ada perampok dan binatang buas yang tinggal di sana. Perampok itu jahat dan akan menyakiti semua orang. Pangeran Sumirat adalah orang yang pemberani.

Dia menyeberangi hutan dan bertemu dengan para perampok. Perampok memaksa Pangeran Sumirat untuk memberi mereka uangnya atau mereka akan membunuhnya. Pangeran Sumirat menolak memberikan uangnya. Perampok kemudian marah. Mereka bertengkar. Untungnya Pangeran Sumirat memiliki keterampilan hebat dalam bela diri. Dia memenangkan pertarungan dan melanjutkan perjalanannya. Kemudian, dia menemukan rumah penyihir itu.

Dia menyelinap ke jendela. Ia mendengar bahwa Putri Nilarani bisa disembuhkan jika ia minum air dari kendi. Penyihir itu menyembunyikan kendi di langit-langit. Setelah mengetahui semua tentang kendi, Pangeran Sumirat memecahkan jendela dan masuk ke dalam rumah.

Penyihir itu terkejut. Dia sangat marah karena seseorang memasuki rumahnya tanpa izin. Dia menjadi semakin marah saat mengetahui bahwa Pangeran Sumirat ingin membantu Putri Nilarani.

Mereka bertarung. Beruntung, Pangeran Sumirat tidak hanya memiliki keterampilan bela diri. Ayahnya telah mengajarkan kepadanya tentang keterampilan magis. Jadi, dia menggunakan keahliannya untuk melawan si penyihir.

Akhirnya Pangeran Sumirat menang dan dia langsung meminta Putri Nilarani untuk minum air dari kendi. Perlahan, Putri Nilarani berbalik seperti sebelumnya, menjadi seorang gadis yang sangat cantik. Pangeran Sumirat kemudian membawa Putri Nilarani kembali ke istana. Putri Nilarani jatuh cinta pada Pangeran Sumirat dan Pangeran Sumirat juga memiliki perasaan yang sama. Setelah itu, mereka menikah dan hidup bahagia selamanya. ***



Pelajaran tentang Keberanian dan Kasih Sayang

Pesan moral dari cerita ini adalah tentang keberanian, ketulusan, dan kebaikan hati. Cerita ini mengajarkan bahwa keberanian untuk menghadapi bahaya dan mengatasi rintangan adalah hal yang penting dalam mencapai tujuan yang mulia. Prince Sumirat menunjukkan keberanian dan ketulusannya saat ia menyeberangi hutan yang berbahaya dan menghadapi para perampok untuk menyelamatkan Princess Nilarani. Selain itu, cerita ini juga menyoroti pentingnya kebaikan hati dan kesediaan untuk membantu orang lain. Prince Sumirat tidak hanya berjuang untuk menyelamatkan Princess Nilarani, tetapi juga menggunakan keterampilan dan keahliannya untuk membebaskan dia dari kutukan dan membawa dia kembali ke kerajaan. Akhir cerita yang bahagia menunjukkan bahwa tindakan baik dan ketulusan akan mendatangkan kebahagiaan dalam hidup, dan bahwa cinta sejati dapat bersinar di tengah-tengah kesulitan dan cobaan.








Ayo Baca Cerita yang Lain!

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection