The Legend of Rainbow Stone | English Version
Cerita Rakyat dari Banten
Zaman dahulu kala di Banten, hiduplah saudagar yang amat kaya bernama Ki Sarmin. Namun demikan, ia tidak sombong. Ki Sarmin adalah orang yang sangat baik hati dan suka menolong. Orang-orang menyukainya.
Suatu ketika, ia tertimpa musibah, yaitu berupa penyakit lumpuh. Tiba-tiba kakinya tidak dapat bergerak. Ia mencoba berobat tetapi tidak ada yang dapat menyembuhkannya.
Ki Sarmin berusaha tabah dan sabar menghadapi musibah itu. Namun tidak banyak yang ia bisa lakukan selain banyak berdoa kepada Yang Maha Kuasa akan kesembuhannya.
Pada suatu malam, seorang lelaki tua mendatangi Ki Sarmin dalam mimpi.
"Pergilah ke kaki gunung karang. Kemudian carilah sebuah batu cekung. Lalu bertapalah selama empat puluh malam di atas batu itu. Pada akhir masa bertapamu, air panas akan memancar dari batu itu. Mandilah di sana dan engkau pun akan sembuh," ujar lelaki itu.
Awalnya, Ki Sarmin tidak peduli akan mimpi itu. Namun keesokan malam, ternyata mimpi itu datang lagi. Akhirnya ia pun memutuskan utuk mengikuti nasehat lelaki tua yang ada di dalam mimpinya.
Ki Sarmin pergi menuju ke kaki Gunung Karang seorang diri. Setelah memalukan perjalanan yang sangat panjang dan susah payah dengan kakinya yang lumpuh, akhirnya ia tiba di kaki Gunung Karang.
Setibanya disana, ia mencari batu cekung yang disebut lelaki tua dalam mimpinya. Ki Sarmin berhasil menemukan batu itu dan mulai bertapa di atas batu tersebut.
Ki Sarmin berusaha keras bertapa walaupun ternyata tidak mudah. Ia mendapat banyak godaan-godaan seram dan menakutkan saat bertapa.
Akhirnya, ia pun berhasil menyelesaikan tapanya selama empat puluh dar, empat puluh malam. Ki Sarmin pun beranjak dari batu cekung. Lalu dari batu itu memancar air. Ki Sarmin kemudian mandi disana.
Selesai mandi, Ki Sarmin merasa tubuhnya sangat segar. Kemudian ia mencoba menggerakkan kakinya. Dan sangat tidak disangka, kakinya dapat digerakkan kembali seperti semula.
Ki Sarmin bersyukur atas kesembuhannya. Lalu dengan penuh rasa suka cita, ia pulang menceritakan khasiat air di batu cekung tersebut, sehingga batu itu terkenal. Orang-orang mengenalnya sebagai Batu Kuwung. Kuwung artinya Pelangi. (*) Daftar Pustaka: Buku cerita anak. Bintang Indonesia
Ayo Baca Cerita yang lain!
Cerita Rakyat dari Banten
Zaman dahulu kala di Banten, hiduplah saudagar yang amat kaya bernama Ki Sarmin. Namun demikan, ia tidak sombong. Ki Sarmin adalah orang yang sangat baik hati dan suka menolong. Orang-orang menyukainya.
Suatu ketika, ia tertimpa musibah, yaitu berupa penyakit lumpuh. Tiba-tiba kakinya tidak dapat bergerak. Ia mencoba berobat tetapi tidak ada yang dapat menyembuhkannya.
Ki Sarmin berusaha tabah dan sabar menghadapi musibah itu. Namun tidak banyak yang ia bisa lakukan selain banyak berdoa kepada Yang Maha Kuasa akan kesembuhannya.
Pada suatu malam, seorang lelaki tua mendatangi Ki Sarmin dalam mimpi.
"Pergilah ke kaki gunung karang. Kemudian carilah sebuah batu cekung. Lalu bertapalah selama empat puluh malam di atas batu itu. Pada akhir masa bertapamu, air panas akan memancar dari batu itu. Mandilah di sana dan engkau pun akan sembuh," ujar lelaki itu.
Awalnya, Ki Sarmin tidak peduli akan mimpi itu. Namun keesokan malam, ternyata mimpi itu datang lagi. Akhirnya ia pun memutuskan utuk mengikuti nasehat lelaki tua yang ada di dalam mimpinya.
Ki Sarmin pergi menuju ke kaki Gunung Karang seorang diri. Setelah memalukan perjalanan yang sangat panjang dan susah payah dengan kakinya yang lumpuh, akhirnya ia tiba di kaki Gunung Karang.
Setibanya disana, ia mencari batu cekung yang disebut lelaki tua dalam mimpinya. Ki Sarmin berhasil menemukan batu itu dan mulai bertapa di atas batu tersebut.
Ki Sarmin berusaha keras bertapa walaupun ternyata tidak mudah. Ia mendapat banyak godaan-godaan seram dan menakutkan saat bertapa.
Akhirnya, ia pun berhasil menyelesaikan tapanya selama empat puluh dar, empat puluh malam. Ki Sarmin pun beranjak dari batu cekung. Lalu dari batu itu memancar air. Ki Sarmin kemudian mandi disana.
Selesai mandi, Ki Sarmin merasa tubuhnya sangat segar. Kemudian ia mencoba menggerakkan kakinya. Dan sangat tidak disangka, kakinya dapat digerakkan kembali seperti semula.
Ki Sarmin bersyukur atas kesembuhannya. Lalu dengan penuh rasa suka cita, ia pulang menceritakan khasiat air di batu cekung tersebut, sehingga batu itu terkenal. Orang-orang mengenalnya sebagai Batu Kuwung. Kuwung artinya Pelangi. (*) Daftar Pustaka: Buku cerita anak. Bintang Indonesia
Batu |
No comments:
Post a Comment