Legenda Bukit Batu Kapur

The Legend of Limestone Hill >> English Version

Cerita Rakyat dari Yogyakarta

SUATU waktu di Gunung Kidul, Yogyakarta, ada sebuah kerajaan bernama Medang Raya. dipimpin oleh Raja Dewata Cengkar. Dia sangat suka makan. Koki istana selalu bekerja keras. Raja tidak pernah puas dengan sajian masakan.

Suatu hari, koki tidak sengaja melukai jarinya dan darah menetes ke dalam masakan. Koki benar-benar takut dan dia mengatakan kepada teman-temannya untuk tidak memberitahu raja tentang hal itu. Teman-temannya setuju.

Setelah makanan dihidangkan, raja segera makan. Dia benar-benar menikmati masakan dan mengatakan bahwa itu adalah makanan paling lezat yang pernah ia makan. Kemudian ia mengadakan sebuah pesta dan mengundang banyak orang. Dia ingin tamunya untuk makan makanan lezatnya. Namun, makanan yang tidak selezat seperti yang dimakan raja sebelumnya. raja marah, ia mengirim koki ke penjara.

Kemudian, teman koki mengatakan kepada raja tentang darah koki dalam makanan. Kemungkinan darah tersebutlah yang membuat makanan menjadi lezat. Raja kemudian meminta tentara untuk membawanya orang desa dan meneteskan darahnya ke dalam masakan. Itu benar! Makanan menjadi sangat lezat. Sejak itu Raja selalu meminta prajuritnya untuk pergi ke sekitar desa dan membawanya darah seseorang.

Orang-orang ketakutan. Mereka tidak ingin darah mereka diambil. Mereka berdoa kepada Dewa sepanjang hari. Dewa mendengarkan doa mereka. Mereka mengirim Aji Saka. Dia adalah seorang pria dengan kekuatan gaib yang hebat.

Ketika dia bermeditasi, ia mendengar bisikan. Dia diminta untuk pergi ke Kerajaan Medang untuk membantu orang-orang. Ketika ia tiba di kerajaan, dia mengatakan kepada para prajurit bahwa ia ingin memberikan darahnya. Para prajurit kemudian mengatakan kepada raja bahwa ada seorang pria yang bersedia untuk memberikan darahnya.

Raja sangat senang. Dia tidak makan makanan lezat dalam waktu yang lama. Itu karena tentaranya tidak bisa menemukan seorang warga yang mau untuk memberikan darahnya.

"Saya akan memberikan darah saya, tapi dengan satu syarat. Anda harus melepas jubah saya, "kata Aji Saka.

"Ha ha ha! Yang mudah, "kata raja.

Namun ketika ia mencoba untuk melepas jubah, raja tidak pernah berhasil. jubah tampaknya sangat panjang. Raja itu sangat lelah. Ketika raja berhenti untuk beristirahat, Aji Saka mendorongnya. raja terjatuh. Dan kejadian luar biasa terjadi. Raja perlahan berubah menjadi buaya putih!

Aji Saka mesiapkan panahnya. Dia mengarahkan panah ke buaya putih. Tepat setelah panah menusuk tubuh buaya, ia tewas seketika.

Dan di tempat di mana buaya rubuh, tumbuh bukit kapur. bukit itu tidak subur dan sangat sulit bagi warga untuk menanam pohon di sana. Penduduk desa kemudian memanfaatkan batu bukit kapur untuk menghias rumah mereka. ***



Wisata Goa Pindul Gunung Kidul Yogyakarta



Ayo Baca Cerita yang Lain!

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection