Search This Blog

Legenda Balik Papan

The Legend of Balik Papan | English version

Cerita rakyat dari Kalimantan Timur

RAJA Aji Muhammad adalah raja sebuah kerajaan di Tanah Pasir, Kalimantan Timur. Dia punya anak perempuan. Namanya Putri Aji Tatin. Sang putri sangat cantik. Dia akan menggantikan ayahnya sebagai ratu sehingga raja memberinya pendidikan terbaik. Raja mengirimnya ke guru-guru terbaik. Perlahan dia mulai belajar bagaimana memimpin sebuah kerajaan.

Sang putri telah tumbuh sebagai wanita cantik. Dia tidak hanya cantik tapi juga pintar. Tak heran banyak pria jatuh cinta padanya.







Salah satu dari mereka adalah seorang pangeran dari Kerajaan Kutai. Dia datang untuk mengusulkan Putri Aji Tatin. Dia pergi ke Tanah Pasir dan berbicara dengan Raja Aji Muhammad.

"Putriku sudah dewasa, ini keputusannya bukan milikku," kata sang raja.

Apakah sang putri menerima proposal itu? Ya, dia melakukannya. Dia juga mencintai sang pangeran dan berharap bisa membantu dia memimpin kerajaan saat dia akan menjadi ratu.

Perkawinan itu dilakukan dengan sangat boros. Para tamu dilayani oleh makanan lezat. Semua orang sangat senang. Setelah pernikahan selesai, sang raja mendatangi putrinya. Dia punya rencana untuk putrinya yang cantik.

"Saya ingin Anda mulai belajar sebagai ratu, Anda harus memimpin sekarang."

"Apa maksudmu, Ayah?" tanya sang putri.

"Saya ingin Anda tinggal di teluk dan memimpin orang-orang di sana, Anda bisa membangun istana, untuk mendapatkan penghasilan, Anda diperbolehkan untuk meminta orang-orang membayar pajak dan upeti."

"Terima kasih atas kesempatannya, Ayah, saya tidak akan mengecewakan Anda," kata sang putri.

Dia sangat senang karena dia mendapat kesempatan untuk memimpin sebuah kerajaan kecil.

Putri Aji Titin dan suaminya lalu pergi ke teluk. Raja meminta beberapa prajurit untuk menjaga mereka. Para prajurit dipimpin oleh komandan mereka. Namanya Komandan Sendong. Ketika mereka tiba, orang-orang menyambut mereka dengan baik.

Ratu belum memiliki istana. Dia tinggal di istana sementara. Tentara yang dipimpin oleh komandan mereka mencari beberapa papan kayu. Mereka akan menggunakan papan untuk membuat istana.

Komandan Sendong dan tentaranya mencari papan sampai mereka harus menyeberangi laut. Mereka menemukan papan itu! Mereka membawa papan di kapal.

Sementara mereka mencoba mendayung perahu mereka kembali ke teluk, ada badai laut. Itu sangat mengerikan. Mereka tidak bisa mengendalikan kapal mereka. Perahu dayung mereka rusak! Akhirnya kapal dan papan kayu itu terbalik.

Apa yang terjadi pada Komandan Sendong dan krunya? Sayangnya mereka sudah mati.

Sang putri sangat sedih. Dia baru saja kehilangan tentara yang setia. Tempat itu kemudian dinamakan
Balikpapan. Balik adalah untuk terbalik dan papan adalah papan kayu. Sisa-sisa kapal perlahan-lahan menjadi sebuah pulau. Orang-orang menamainya sebagai Pulau Tukung. Tukung berasal dari kata tokong yang berarti awak kapal. *** 

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection