Search This Blog

Gema Majapahit: Bab 5

Bab 5: Pengungkapan Komisi


English Version: The Commission Unveiled

Saat kegembiraan dari penemuan mereka yang baru-baru ini mulai mereda, Ciptakarsa dan Kadek didatangi oleh seorang utusan dari istana Majapahit. Komisi kerajaan telah mendengar tentang penemuan mereka dan sangat ingin mengeksplorasi implikasi dari kota yang hilang tersebut. Komisi ini adalah kelompok eksklusif yang bertugas mengawasi proyek-proyek budaya dan sejarah penting yang akan membentuk warisan Majapahit.

Utusan tersebut, seorang figur yang terhormat dan tegas bernama Raden Wirajaya, tiba di studio mereka dengan rasa urgensi. Kehadirannya mengesankan, tatapannya tajam saat ia memeriksa artefak dan manuskrip yang terhampar di depannya. Misi Raden Wirajaya jelas: menilai signifikansi temuan Ciptakarsa dan Kadek dan menentukan nilai mereka bagi kekaisaran.

Dalam sebuah pertemuan formal yang diadakan di dalam studio yang megah, Raden Wirajaya mendengarkan dengan seksama saat Ciptakarsa dan Kadek mempresentasikan penemuan mereka. Mereka berbicara tentang kemegahan kota kuno, detail rumit dari artefak-artefak tersebut, dan wawasan sejarah potensial yang dapat diperoleh dari penelitian mereka. Suasana tegang, setiap kata membawa beban dan setiap tatapan memeriksa kredibilitas mereka.

Ekspresi Raden Wirajaya tetap tak terbaca saat ia meninjau barang-barang tersebut dan mendengarkan laporan perjalanan mereka. Setelah keheningan yang panjang, ia akhirnya berbicara. Suaranya terukur dan hati-hati, “Signifikansi penemuan ini tidak bisa dianggap remeh. Namun, istana Majapahit harus sepenuhnya memahami bagaimana pengetahuan ini akan menguntungkan kekaisaran.”

Ia mengusulkan sebuah tantangan: Ciptakarsa dan Kadek harus membuat presentasi terperinci tentang penemuan mereka, menampilkan dampak potensial dari penemuan mereka terhadap pemahaman Majapahit tentang masa lalunya. Presentasi ini akan disampaikan di hadapan istana, di mana keputusan akhir tentang bagaimana melanjutkan akan dibuat.

Tugas ini menantang namun mengasyikkan. Ciptakarsa dan Kadek diberikan akses ke arsip kerajaan dan para pengrajin terbaik di Majapahit untuk membantu persiapan mereka. Mereka bekerja tanpa lelah, menyusun presentasi yang komprehensif dan meyakinkan yang akan menyoroti relevansi kota yang hilang tersebut bagi sejarah dan budaya kekaisaran.

Saat hari presentasi mendekat, kota dipenuhi dengan antisipasi. Undangan telah dikirimkan kepada tokoh-tokoh paling berpengaruh di Majapahit, dan istana kerajaan sibuk dengan persiapan. Ciptakarsa dan Kadek tahu bahwa karya mereka tidak hanya akan menentukan tempat mereka dalam catatan sejarah Majapahit tetapi juga membentuk pemahaman masa depan tentang warisan kekaisaran mereka.

Di aula besar istana, yang dihiasi dengan permadani terbaik dan aksen emas, Ciptakarsa dan Kadek mengambil tempat di hadapan istana. Presentasi mereka dimulai, mengungkapkan keindahan rumit dari artefak-artefak tersebut dan implikasi mendalam dari penemuan mereka. Ruangan menjadi hening, setiap mata tertuju pada panggung, saat cerita kota yang hilang terungkap.

Tantangan bukan hanya dalam menyajikan penemuan mereka tetapi juga dalam meyakinkan istana tentang nilai pekerjaan mereka. Saat mereka berbicara, pikiran Ciptakarsa dipenuhi dengan beratnya momen tersebut. Nasib penemuan mereka, dan mungkin pemahaman masa depan tentang masa lalu Majapahit, tergantung pada kemampuan mereka untuk menyampaikan signifikansi perjalanan mereka.

Presentasi berakhir dengan rasa pencapaian sekaligus kecemasan. Istana akan berdiskusi, dan keputusan tentang bagaimana menghormati penemuan tersebut dan mengintegrasikannya ke dalam narasi sejarah Majapahit akan segera dibuat. Ciptakarsa dan Kadek menunggu putusan tersebut, hati mereka dipenuhi dengan campuran harapan dan ketidakpastian, mengetahui bahwa pekerjaan mereka baru saja dimulai.






Gema Majapahit

Intro : Gema Majapahit

Prolog: Visi Sang Pelukis

Bab 1: Ambisi Sang Pelukis

Bab 2: Komisi Kerajaan

Bab 3: Perjalanan ke Dalam Hutan Belantara

Bab 4: Kembali ke Majapahit

Bab 5: Pengungkapan Komisi

Bab 6: Kebingungan dan Tekanan

Bab 7: Dilema Seorang Pelukis

Chapter 8: Sebuah Visi Baru Terlahir

Bab 9: Reaksi Sang Maharaja

Bab 10: Warisan Seorang Pelukis

Epilog

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection