Nyai Anteh dan Bulan Purnama



Nyai Anteh and the Moon >> English Version

Folklor dari Jawa Barat

ADA dua gadis tinggal di istana. Ada putri Endahwarni dan Anteh. Putri Endahwarni adalah putri dari raja dan ratu, sedangkan Anteh adalah putri dari dayang. Ibu Anteh meninggal saat dia masih bayi. Ratu merasa kasihan padanya dan membesarkannya seperti anaknya sendiri.

Anteh lebih cantik dari Putri Endahwarni. Dia sering cemburu dengan Anteh. Namun dia masih mencintai Anteh seperti adiknya. Raja dan ratu bberpikir sudah waktunya untuk putri Endahwarni untuk menikah. Seorang pangeran dari kerajaan tetangga bernama Anantakusuma mengusulkan putri untuk menikah dengannya. Raja dan ratu telah menerima lamaran. Dan itu membuat Endahwani menjadi sangat gelisah. Dia belum pernah bertemu Anantakusuma.







Seminggu sebelum pernikahan, Pangeran Anantakusuma datang untuk berbicara tentang upacara pernikahan. Sementara ia melewati taman istana, ia mendengar seorang gadis menyanyikan sebuah lagu indah. Dia datang ke taman dan melihat seorang gadis nyanyian indah. Dia berpikir gadis itu Putri Endahwarni. Tapi dia salah, gadis itu Anteh.

Pernikahan tidak bisa dibatalkan. Dalam upacara tersebut, Putri Endahwarni melihat bahwa suaminya selalu melihat Anteh. Ia tahu bahwa suaminya jatuh cinta dengan Anteh. Dia berusaha untuk mencuri suaminya. Dia sangat marah. Dia meminta Anteh untuk meninggalkan istana.

Anteh sangat sedih. Dia tidak pernah jatuh cinta dengan pangeran atau ingin menjadi istrinya. Anteh kemudian pergi ke kampung halaman ibunya. Dia tinggal di rumah pamannya.

Bertahun berlalu dan Anteh menikah dan memiliki dua anak. Dia membantu suaminya untuk mencari nafkah dengan bekerja sebagai penjahit. Gaun dia membuat yang sangat indah. Dia menjadi sangat terkenal. Orang-orang kemudian memanggilnya Nyai Anteh.

Putri Endahwarni mendengar bahwa Anteh menjadi penjahit terkenal. Dia sangat bersalah meminta Anteh meninggalkan istana. Dia ingin meminta maaf kepada Nyai Anteh dengan meminta dia untuk tinggal di istana lagi. Dia bahkan meminta Nyai Anteh untuk menjadi penjahit istana.

Nyai Anteh setuju tapi dia meminta keluarganya untuk tinggal di istana. Putri Endahwarni tidak keberatan dengan itu. Dan sejak itu Nyai Anteh tinggal di istana.

Nyai Anteh memiliki hewan peliharaan, seekor kucing. Setiap kali Anteh sedang membuat gaun, kucing selalu menemaninya. Nyai Anteh sangat senang bahwa dia bisa kembali istana. Tapi dia tidak tahu bahwa pangeran Anantakusuma masih mencintainya. Dia diam-diam sering menatapnya. Meskipun Nyai Anteh tidak muda lagi, ia masih cantik. Dan topi mengapa pangeran masih mencintainya.

Itu adalah malam yang indah dengan bulan purnama. Nyai Anteh dan kucingnya berada di taman. Nyai Anteh sedang menenun gaun. Tiba-tiba sang pangeran datang padanya.

"Anteh, saya harus mengatakan sesuatu. Aku mencintaimu dan aku ingin menikah."

"Tapi itu tidak mungkin. Aku tidak mencintaimu. Anda sudah menikah dan aku juga sudah menikah."

Nyai Anteh sangat takut. Pangeran itu memaksanya untuk melarikan diri. 

Nyai Anteh berdoa, "Tuhan, tolong bantu saya. Saya tidak ingin tinggal di sini lagi."

Tiba-tiba cahaya bulan menutupi tubuhnya. Perlahan-lahan cahaya mengangkat Nyai Anteh dan kucingnya. cahaya membawa mereka ke bulan.

Pangeran sangat terkejut. Dia menyesali perilakunya. Dia sangat menyesal tapi itu terlambat. Nyai Anteh tinggal di bulan dan tidak pernah datang kembali ke bumi.

Orang-orang mengatakan bahwa kita masih bisa melihat gambar dari Nyai Anteh dan kucingnya selama bulan purnama. Kita bisa melihat bahwa Nyai Anteh metenun. ***




Ayo Baca Cerita yang Lain!

No comments:

Post a Comment

Horse (Equine) Art, Pencil on Paper Collection