Putri Bussu and Putri Anam >> English Version
Cerita rakyat dari Kalimantan Barat
DAHULU kala, ada sebuah keluarga dengan dua anak perempuan. Yang pertama adalah Putri Bussu dan yang termuda adalah Putri Anam. Orang tua mereka adalah keluarga miskin. Sang ayah adalah seorang petani dan ia hanya memiliki sawah kecil.
Petani sering meminta putri-putrinya untuk membantu. Sayangnya, hanya Putri Bussu yang bersedia membantu. Ya, dia gemar membantu dan taat kepada orang tuanya. Namun, Putri Anam sebaliknya. Dia malas dan hanya memperhatikan penampilannya. Dia selalu ingin terlihat cantik. Bahkan, dia selalu berpikir jika membantu ayahnya di sawah tidak akan membuatnya terlihat cantik.
Suatu hari yang panas. Putri Bussu membantu ayahnya di sawah. Dia sedang beristirahat di teras di depan rumah. Hawa begitu panas. Dia berkipas untuk mendapatkan udara yang sejuk.
Tiba-tiba, angin bertiup sangat keras. Kipasnya terbawa angin. Putri Bussu mengejarnya dan akhirnya kipas tersangkut di atas pohon. Pohon itu ada di halaman depan tetangganya. Nama tetangga itu adalah Pak Russa
Putri Bussu mengetuk pintu. Pak Russa bertanya apa yang terjadi. Dia Dijelaskan,
"Kipas tangan saya tertiup angin dan sekarang terjebak di atas pohon Anda. Biasakah Anda memanjat pohon dan mengambil kipas saya?" tanya Putri Bussu dengan sopan.
"Tentu saja, saya dapat membantumu. Tapi aku sangat lapar sekarang. Bisakah memasak bubur ayam di dapur saya?" tanya Pak Russa.
"Jangan khawatir Pak. Saya akan memasak bubur ayam lezat untuk Anda," kata Putri Bussu gembira.
Ya, dia pandai memasak.
Kemudian Pak Russa memanjat pohon dan meraih kipas. Ketika ia masuk ke dalam rumahnya, ia melihat Putri Bussu sibuk memasak. Tidak lama setelah itu, bubur ayam disajikan.
Bubur masih panas dan Pak Rusia tidak suka makan bubur panas. Sambil menunggu bubur menjadi dingin, ia mengobrol dengan Putri Bussu.
Mereka mengobrol, dan akhirnya bubur dingin. Pak Russa segera memakannya. Dia begitu bahagia. bubur sangat lezat
"Putri Bussu, bubur sangat lezat. Sekarang, saya ingin memberikanmu hadiah. Saya memiliki beberapa labu. Kamu dapat mengambil satu."
"Terima kasih banyak, Pak."
Kemudian Putri Bussu mengambil satu labu kecil. Dia tidak serakah. Dia pikir Pak Rusia masih membutuhkan labu. Setelah itu, ia pulang. Di rumah, Putri Bussu membuka labu. Dia terkejut! Dia menemukan beberapa emas dan perhiasan di dalam labu! Putri Anam begitu cemburu. Dia bertanya bagaimana Putri Bussu mendapat labu. Dia Dijelaskan untuk Putri Anam tentang dia kipas tangan, bubur, dan labu.
Setelah dia Tahu bagaimana untuk mendapatkan labu, Putri Anam melemparkannya kipas tangan ke pohon Pak Russa
Lalu ia memintanya untuk mendapatkan dia kipas tangan. Pak Russa setuju, tapi ia juga memintanya untuk memasak bubur ayam.
Ketika bubur masak, Putri Anam memberikannya kepada Mr Pak Russa. Dia berkata bahwa bubur sudah dingin. Dia berbohong. Dia tidak sabar dan segera ingin mendapatkan labu.
Ketika mencicipi bubur, Pak Russa marah karena ternyata bubur masih panas. Dia tambah marah ketika Putri Anam meminta labu darinya. Dia menunjuk ke arah kamar yang penuh labu. Putri Anam masuk ke dalam ruangan dan mengambil labu terbesar. Tanpa mengucapkan terima kasih, ia berlari pulang.
Di rumah, dia langsung membuka labu. Dia terkejut! Dia tidak melihat emas dan perhiasan. Sebaliknya ada beberapa ekor ular di dalam labu! Ular menggigitnya. Putri Anam menjerit kesakitan. Putri Bussu Membantunya. Ketika dia sembuh, Putri Anam berjanji untuk berperilaku baik. Dia menjadi suka membantu, patuh, dan baik. ***
Cerita rakyat dari Kalimantan Barat
DAHULU kala, ada sebuah keluarga dengan dua anak perempuan. Yang pertama adalah Putri Bussu dan yang termuda adalah Putri Anam. Orang tua mereka adalah keluarga miskin. Sang ayah adalah seorang petani dan ia hanya memiliki sawah kecil.
Petani sering meminta putri-putrinya untuk membantu. Sayangnya, hanya Putri Bussu yang bersedia membantu. Ya, dia gemar membantu dan taat kepada orang tuanya. Namun, Putri Anam sebaliknya. Dia malas dan hanya memperhatikan penampilannya. Dia selalu ingin terlihat cantik. Bahkan, dia selalu berpikir jika membantu ayahnya di sawah tidak akan membuatnya terlihat cantik.
Suatu hari yang panas. Putri Bussu membantu ayahnya di sawah. Dia sedang beristirahat di teras di depan rumah. Hawa begitu panas. Dia berkipas untuk mendapatkan udara yang sejuk.
Tiba-tiba, angin bertiup sangat keras. Kipasnya terbawa angin. Putri Bussu mengejarnya dan akhirnya kipas tersangkut di atas pohon. Pohon itu ada di halaman depan tetangganya. Nama tetangga itu adalah Pak Russa
Putri Bussu mengetuk pintu. Pak Russa bertanya apa yang terjadi. Dia Dijelaskan,
"Kipas tangan saya tertiup angin dan sekarang terjebak di atas pohon Anda. Biasakah Anda memanjat pohon dan mengambil kipas saya?" tanya Putri Bussu dengan sopan.
"Tentu saja, saya dapat membantumu. Tapi aku sangat lapar sekarang. Bisakah memasak bubur ayam di dapur saya?" tanya Pak Russa.
"Jangan khawatir Pak. Saya akan memasak bubur ayam lezat untuk Anda," kata Putri Bussu gembira.
Ya, dia pandai memasak.
Kemudian Pak Russa memanjat pohon dan meraih kipas. Ketika ia masuk ke dalam rumahnya, ia melihat Putri Bussu sibuk memasak. Tidak lama setelah itu, bubur ayam disajikan.
Bubur masih panas dan Pak Rusia tidak suka makan bubur panas. Sambil menunggu bubur menjadi dingin, ia mengobrol dengan Putri Bussu.
Mereka mengobrol, dan akhirnya bubur dingin. Pak Russa segera memakannya. Dia begitu bahagia. bubur sangat lezat
"Putri Bussu, bubur sangat lezat. Sekarang, saya ingin memberikanmu hadiah. Saya memiliki beberapa labu. Kamu dapat mengambil satu."
"Terima kasih banyak, Pak."
Kemudian Putri Bussu mengambil satu labu kecil. Dia tidak serakah. Dia pikir Pak Rusia masih membutuhkan labu. Setelah itu, ia pulang. Di rumah, Putri Bussu membuka labu. Dia terkejut! Dia menemukan beberapa emas dan perhiasan di dalam labu! Putri Anam begitu cemburu. Dia bertanya bagaimana Putri Bussu mendapat labu. Dia Dijelaskan untuk Putri Anam tentang dia kipas tangan, bubur, dan labu.
Setelah dia Tahu bagaimana untuk mendapatkan labu, Putri Anam melemparkannya kipas tangan ke pohon Pak Russa
Lalu ia memintanya untuk mendapatkan dia kipas tangan. Pak Russa setuju, tapi ia juga memintanya untuk memasak bubur ayam.
Ketika bubur masak, Putri Anam memberikannya kepada Mr Pak Russa. Dia berkata bahwa bubur sudah dingin. Dia berbohong. Dia tidak sabar dan segera ingin mendapatkan labu.
Ketika mencicipi bubur, Pak Russa marah karena ternyata bubur masih panas. Dia tambah marah ketika Putri Anam meminta labu darinya. Dia menunjuk ke arah kamar yang penuh labu. Putri Anam masuk ke dalam ruangan dan mengambil labu terbesar. Tanpa mengucapkan terima kasih, ia berlari pulang.
Di rumah, dia langsung membuka labu. Dia terkejut! Dia tidak melihat emas dan perhiasan. Sebaliknya ada beberapa ekor ular di dalam labu! Ular menggigitnya. Putri Anam menjerit kesakitan. Putri Bussu Membantunya. Ketika dia sembuh, Putri Anam berjanji untuk berperilaku baik. Dia menjadi suka membantu, patuh, dan baik. ***
Pesan Moral:
Pesan moral dari cerita ini adalah bahwa kebaikan hati, kesabaran, dan kejujuran akan mendapatkan balasan yang baik, sementara keserakahan, ketidaksabaran, dan kebohongan akan membawa akibat yang buruk. Kesiapan Putri Bussu untuk membantu, kesopanannya, dan sikap rendah hatinya membuatnya mendapatkan hadiah yang berharga, sementara sifat egois dan ketidakjujuran Putri Anam berujung pada hukuman. Cerita ini menekankan pentingnya berperilaku baik dan menjadi orang yang membantu serta menghormati orang lain.
Ayo Baca Cerita yang Lain!
No comments:
Post a Comment